Rabu, 02 November 2016 08:58 WIB

Wiranto Siap Lanjutkan Misi Gita yang Belum Terwujud

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Jenderal TNI (Purn) Wiranto resmi memimpin PP PBSI hingga empat tahun ke depan.

Wiranto terpilih setelah calon lainnya yakni Gita Wirjawan mundur dari perebutan kursi ketua umum. Hingga 2020 mendatang, Wiranto menargetkan perbaikan prestasi bulu tangkis Indonesia di level internasional. Ia ingin melanjutkan misi pendahulunya yang belum terwujud hingga saat ini.

"Mimpi dan harapan terhadap PBSI sudah diucapkan oleh pak Gita, bahwa kita ingin membangun tradisi emas di Olimpiade. Sama dengan harapan saya, Indonesia akan merebut kembali kejayaan bulu tangkis seperti di masa-masa lalu," kata Wiranto memaparkan visinya.

"Misinya adalah organisasi bisa melaksanakan tugas sesuai dengan apa yang kita ingin raih. Kami tetap akan minta masukan kepada pak Gita, bagaimana mengambil langkah-langkah maju untuk membangun kualitas yang ada di dalam organisasi, apakah itu dari segi pembinaan, organisasi, pendanaan, dan sebagainya," sambung pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Republik Indonesia tersebut.

Di awal masa kepemimpinannya, Wiranto langsung membentuk tim formatur yang nantinya akan menyusun pengurus pusat PBSI. Wiranto yang menjadi ketua dewan formatur, akan dibantu empat anggota yaitu Alex Tirta (pengprov PBSI DKI Jakarta), Lutfi Hamid (Jawa Barat), Oei Wijanarko Adi Mulya (Jawa Timur) dan Eduart Wolok (Gorontalo).

Sebelumnya, sidang pleno IV Musyawarah Nasional PBSI 2016 juga telah memutuskan anggota dewan pengawas PBSI periode 2016-2020. Dewan pengawas ini akan menilai serta memberi masukan atas kinerja pengurus pusat PBSI pimpinan Wiranto.(exe/ist)
Berikut daftar anggota dewan pengawas PBSI 2016:
Abdulllah Fadri Auli (Pengprov PBSI Lampung), T.B Herman (Nanggroe Aceh Darussalam), Edward Wolok (Gorontalo), Syafrizal Ucok (Sumatera Barat), Syarif Abdullah Alkadrie (Kalimantan Barat), Djenri A. Keintjem (Sulawesi Utara), I Nengah Wiratha (Bali), Tjandra Anggriawan Husein (Banten), Tahrir Tasaruddin (Sulawesi Tenggara).
0 Komentar