Sabtu, 12 November 2016 06:35 WIB

Panglima TNI Minta Mahasiswa Gunakan Akal dan Hati Nurani

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Generasi muda hendaknya mewaspadai aksi demo yang mengarah memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sehingga kita harus memelihara Kebhinekaan karena itu adalah satu kekuatan yang maha dahsyat. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, dihadapan 600 mahasiswa dan 80 Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia, di Gelanggang Mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta Barat, Jumat (11/11/2016).

"Mahasiswa kalau melaksanakan demo harus gunakan akal pikiran dan hati nurani. Selain itu, harus cek benar secara jelas, apa yang didemokan harus mempunyai solusi agar bangsa lebih baik. Silahkan demo, tapi jangan sampai demo dikendalikan orang-orang yang tidak bertanggung jawab," ujar Panglima TNI

Menurut Gatot Nurmantyo, dalam Undang-Undang Nomor 9 tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, bahwa setiap warga negara secara perorangan atau kelompok, bebas menyampaikan pendapat.

Hal ini sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. "Sebagai mahasiswa harus memahami bahwa sejak awal berdirinya bangsa ini, yang bergerak adalah mahasiswa dengan Sumpah Pemuda di seluruh nusantara," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Gatot Nurmantyo mengutip kalimat yang disampaikan Bung Karno, "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. Maka cegah hasutan, cegah provokasi, dan cegah adu domba terhadap rakyat."

Sementara itu, dihadapan awak media, Gatot mengatakan bahwa sejarah telah membuktikan yang membangkitkan semangat perubahan disetiap pergolakan yang merubah tatanan Indonesia adalah mahasiswa. "Saya titipkan bangsa ini kepada anda semuanya, selamat berjuang, selamat belajar, jadikan Indonesia bangsa pemenang," tuturnya.

"Mari kita bergandengan tangan, ajak seluruh anak bangsa dalam rangka mewujudkan stabilitas keamanan dan politik agar NKRI tidak terpecah belah. Sehingga kemajemukan bangsa Indonesia dapat menjadi satu pusat kekuatan atau center of gravity," pungkas Gatot.(exe/ist)
0 Komentar