Jumat, 18 November 2016 07:22 WIB

Obama Desak Trump Lawan Rusia

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama telah mendesak penggantinya, Donald Trump, untuk berdiri melawan Rusia jika kepemimpinan Kremlin salah atau menyimpang dari norma-norma internasional.

Desakan Obama disampaikan setelah melakukan pembicaraan dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, di Berlin. Obama mengatakan presiden baru AS ini jangan hanya mengambil pendekatan politik riil untuk berurusan dengan Rusia. Dia memperingatkan perihal perlombaan senjata cyber, di mana Rusia terlibat di dalamnya.

Obama berharap Trump akan mencari hubungan yang konstruktif dengan Rusia.”(Namun) bersedia untuk berdiri dengan (melawan) Rusia ketika mereka menyimpang dari nilai-nilai dan norma-norma internasional,” kata Obama, seperti dikutip BBC, Jumat (18/11/2016).

“Ini berarti, menahan diri dari mengambil pendekatan politik riil dan memotong penawaran yang bisa menyakiti orang atau  melanggar norma-norma internasional, meninggalkan negara-negara kecil yang rentan, atau membuat masalah jangka panjang di daerah-daerah seperti Suriah,” lanjut Obama.

”Saya sudah berusaha (menjalin) hubungan yang konstruktif dengan Rusia, tapi saya juga telah realistis dalam mengenali beberapa perbedaan yang signifikan terkait bagaimana Rusia memandang dunia dan bagaimana kami melihat dunia,” ujar Obama.

Obama menegaskan, Trump tidak harus mengikuti persis “cetak biru” atau pendekatan pemerintahannya terhadap Rusia. Ditanya tentang perilaku Trump selama seminggu setelah pemilu, Obama optimistis dengan penggantinya tersebut.

”Apa yang membuat saya optimistis tentang pengganti saya dan pergeseran dari kampanye untuk pemerintahan adalah ada sesuatu tentang tanggung jawab serius dari kantor itu, tuntutan yang luar biasa yang ditempatkan di AS tidak hanya oleh orang-orangnya sendiri, tetapi oleh orang-orang di seluruh dunia, yang memaksa Anda (Trump) untuk fokus,” kata Obama.

”Itu menuntut keseriusan. Dan jika Anda tidak serius tentang pekerjaan, maka Anda mungkin tidak akan bertahan lama,” imbuh Obama.(exe/ist)
0 Komentar