Kamis, 08 Desember 2016 20:51 WIB

Djarot: Ancaman Kiamat Lalu Lintas Tak Akan Terjadi

Editor : Danang Fajar
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Saat berkunjung ke pasar Embrio, Kelurahan Makassar, Jakarta Timur, Kamis (8/12/2016), calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tiba-tiba terhenti saat melihat proyek pembangunan kereta api ringan atau Light Rapid Transit (LRT).

Proyek LRT tersebut masih dalam tahap satu yang menghubungkan antara Cawang dan Bekasi yang tengah dibangun melintasi wilayah blusukan Djarot.

Menurut Djarot, program mengatasi kemacetan yang dibuatnya bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bukan wacana semata melihat sudah berjalannya proses pembangunan.

"LRT ini merupakan salah satu buktinya. Kita memang tengah mengembangkan moda angkutan massal yang nyaman dan aman bagi warga. Sehingga kemacetan bisa teratasi," kata Djarot.

Dengan adanya LRT ini Djarot meyakini warga akan berpindah memilih transportasi massal yang menghubungkan Jakarta dengan daerah mitra yakni Bekasi.

"Ini proyek kerjasama Pemprov DKI dan pemerintah pusat. Bila ini sudah terbangun maka saya meyakini kemacetan akan berkurang. Warga daerah mitra akan memilih angkutan ini dan meninggalkan kendaraan pribadinya," ungkapnya.

Selain LRT, yang sudah terealisasi saat ini
adalah Mass Rapid Transit (MRT) yang memiliki rute Lebak Bulus-BUnderan Hotel Indonesia (HI) dan juga pengembangan layanan bus Transjakarta, MUlai dari penambahan rute hingga penambahan armada.

"Saya optimis jika semua telah beroperasi ancaman kiamat lalu lintas tidak akan terjadi," tandasnya.

Sekedar diketahui, koridor LRT Bekasi-Cawang sendiri merupakan bagian dari pekerjaan tahap pertama proyek LRT Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodetabek). Bersama koridor Bekasi-Cawang 14,3 km, tengah dikerjakan juga koridor Cibubur-Cawang dan Cawang Dukuh Atas sepanjang 10,5 km.

Sedangkan Pemprov DKI sendiri berencana membangun tujuh koridor LRT sepanjang 70 kilometer dengan anggaran Rp 35 triliun. Tujuh rute tersebut, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading 21,6 kilometer, Tanah Abang-Pulo Mas 17,6 kilometer, Joglo-Tanah Abang 11 kilometer, dan Puri Kembangan-Tanah Abang 9,3 kilometer.

Kemudian Pesing-Kelapa Gading 20,7 kilometer, Pesing-Bandara Soekarno-Hatta 18,5 kilometer, dan Cempaka Putih-Ancol 10 kilometer. LRT diharapkan mengurangi kepadatan lalu lintas di Jakarta sekitar 30 persen.
0 Komentar