Rabu, 21 Desember 2016 22:12 WIB

PB PABBSI Sabar Tunggu Kesiapan Kemenpora

Editor : Eggi Paksha

JAKARTA, Tigapilanews.com- Meski dihadapkan pada keterbatasan sarana latihan dan fasilitas penunjang, namun jajaran pengurus PB PABBSI (Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia) tetap bersemangat dalam membina para atletnya.


Bahkan induk cabor yang dipimpin Rosan P. Roslani ini berani mematok target emas pada Olimpiade 2020 Tokyo. Guna memenuhi target maksimal tersebut, jajaran pengurus PB PABBSI bersama seluruh Pengprov se-Indonesia melakukan Rapat Kerja Nasional, 20-21 Desember di Hotel Century, Jakarta.


Dalam kegiatan yang dibuka Menpora Imam Nahrawi dan didampingi Ketua KONI Pusat, Tono Suratman tersebut, PB PABBSI melakukan evaluasi terhadap pencapaian sepanjang 2016 serta merancang program-program baru untuk mengoptimalkan pembinaan.


Perihal keterbatasan sarana dan fasilitas latihan yang dihadapi saat ini, Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono, menegaskan pihaknya tak mau menjadikan hal tersebut sebagai penghambat.


Joko mengungkapkan, sejak Desember lalu para atlet binaan PB PABBSI menjalani latihan di Cibubur. Sayangnya, sarana dan fasilitas latihan yang diberikan Kemenpora tersebut kurang layak.


"Sambil menunggu kesiapan pemerintah menyediakan sarana dan fasilitas latihan yang memadai kami siap optimalkan sarana yang ada saat ini," kata Joko Pramono kepada wartawan di Jakarta, Selasa (21/12/2016).


"Kemenpora menjanjikan Januari sudah bisa memberikan sarana dan fasiltas latihan yang memadai," imbuhnya.


Dikatakannya lagi, pada prinsipnya PB PABBSI memahami kesulitan yang dihadapi Kemenpora saat ini. Karenanya, pihaknya tak terlalu mempersoalkan jika usulan delapan atlet yang diajukan untuk menjalani training centre/pemusatan latihan (TC) belum dapat disetujui oleh Kemenpora.


"Belum ada duit untuk sementara. Saya dan Pak Rosan menyarankan kita biaya dulu sendiri. Tapi tidak sama dengan Prima,  seperti honornya mungkin cuma Rp1 jutaan. Makannya, mungkin tidak ayam lima potong dibikin dua potong, kira-kira begitu. Tetapi sudah harus masuk kalau tidak terlambat lagi," tuturnya.


"Kita sudah siap. Kalau tidak bisa kita jalankan dulu. Kita menunggu umpama menyiapkan mess. Kalau ini belum siap, kita sudah mengajukan izin mengontrak rumah sendiri sampai pemerintah siap. Tidak ada yang sulit asal kita mau bekerja sama," tuturnya.


"Umpananya honor atlet belum ada yang turun, kita tutup dulu nantinya. Prinsipnya, tidak mau atlet saya turun. Kalau Olimpiade Rio kita dapat dua perak, tetapi kalau pembinaannya tidak lebih baik, bagaimana?" tutupnya.


Sebelumnya, pada Rakernas hari pertama, Senin (20/12), PB PABBSI menyerahkan bonus rumah kepada dua lifter peraih perak Olimpiade 2016, Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan.(exe/ist)


0 Komentar