Kamis, 22 Desember 2016 16:33 WIB

Pengerjaan Velodrome Baru Mencapai 27 Persen

Editor : Danang Fajar
Laporan: Evi Ariska

JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro), terus mengejar percepatan pembangunan stadion balap sepeda bertaraf internasional di Gelanggang Olahraga (GOR) Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur.

Project Director of Jakarta International Project PT Jakpro, Dharmananda Lukito menjelaskan, terhitung sejak launching pada HUT DKI ke-489, pembangunan konstruksi fisik Velodrome sampai saat ini sudah mencapai 27 persen.

"Sampai saat ini, konstruksi sudah mencapai 27 persen," kata Dharmananda di GOR Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (22/12/2016).

Diakhir tahun 2016 ini, pihaknya berharap pembangunan akan bertambah mencapai 30 persen, mengingat stadion balap ini akan dipakai saat Asian Games 2018 nanti.

Tak hanya itu, ia mengungkapkan bahwa pembangunan stadion ini lebih cepat dibandingkan target awalnya. Sehingga dalam 18 bulan lagi, Velodrome bisa selesai sebelum pelaksanaan Asian Games 2018.

"Jadi di akhir tahun ini, sudah bisa naik hingga 30 persen," imbuhnya.

Ditempat yang sama Project Manajer PT Jakpro, Iwan Takwin menjelaskan terdapat dua lokasi tower crane pengerjaan konstruksi. Ada zona untuk mengerjakan proses fabrikasi pile cap dan zona untuk pengeboran lantai dasar dan pondasi.

"Kenapa kita bagi dua zona, supaya kalau nanti tidak ada overlap pekerjaan. Arena podium ada dibelakang. Nanti yang duluan selesai dan naik ke atas fisiknya adalah podium VIP dan pengelola setinggi empat lantai," kata Iwan.

Diketahui, PT Jakpro me-launching proyek renovasi GOR velodrome dan venue equestrian Pulomas (wahana ketangkasan olahraga berkuda) pada tanggal 22 Juni 2016.

Untuk proyek velodrome, diperkirakan menelan dana US$ 40 juta setara Rp534,9 miliar dan secara khusus Jakpro mendatangkan kontraktor berpengalaman ES Global sementara untuk proyek equestrian akan diubah menjadi standar internasional dengan pengawasan langsung dari Federasi Equestrian Asia (Asian Equestrian Federatiob/AEF), dengan lahan sekitar 35 hektare.
0 Komentar