Sabtu, 24 Desember 2016 16:07 WIB

7.000 Botol Plastik Dirangkai Jadi Pohon Natal Cantik

Editor : Hermawan
DEPOK, Tigapilarnews.com - Membuat pohon Natal tidak harus dengan pohon cemara asli yang dihiasi lampu warna-warni.

Benda apa pun bisa dikreasikan membentuk sebuah pohon Natal, bahkan dari barang-barang bekas sekalipun yang sudah tidak terpakai.

Seperti yang dilakukan panitia perayaan Natal di Gereja Kristen Pasundan (GKP) di Depok. Sebanyak 7.000 botol air mineral bekas disulap menjadi pohon Natal yang indah setinggi 11 meter.

Untuk mempercantik tampilannya, botol plastik tersebut juga dilengkapi lampu kecil warna-warni yang menyala saat malam hari.

Ketua panitia perayaan Natal di Gereja Kristen Pasundan Depok, Andi menuturkan, ide menggunakan sampah plastik sebetulnya sudah dilakukan sejak perayaan Natal tahun 2015. Ketika itu, media yang digunakan adalah gelas plastik air mineral.

pohon-natal-plastik2

Tidak disangka, respon dari masyarakat di sekitar gereja sangat besar. Banyak yang tertarik untuk berfoto dengan latar belakang pohon Natal tersebut yang sengaja ditempatkan di halaman gereja.

"Karena sambutan dari masyarakat di lingkungan gereja sangat positif, ide membuat pohon Natal dari sampah plastik kami lanjutkan kembali. Tapi, kali ini menggunakan botol plastik. Kalau dulu tingginya hanya enam meter, sekarang ini tingginya sampai 11 meter," ungkap Andi, di Gereja Kristen Pasundan Depok, Sabtu (24/12/2016).

Proses mengumpulkan 7.000 botol plastik bekas ini sudah dimulai sejak awal November 2016, dengan melibatkan jemaat gereja.

Kegiatan merangkai botol bekas menjadi pohon Natal juga dilakukan bersama-sama. Sejak awal Desember 2016, pohon Natal tersebut sudah kokoh berdiri di halaman gereja untuk mengingatkan masyarakat akan datangnya hari Natal.

Tidak sekadar menjadi ornamen Natal, pilihan menggunakan sampah plastik juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat untuk menjaga lingkungan.

"Di lingkungan yang banyak penduduknya, sampah selalu menjadi masalah terbesar. Dengan cara ini, kami juga ingin mengajarkan masyarakat agar dapat mengelola sampah dengan lebih baik," imbuh Andi. (ist)

 
0 Komentar