Kamis, 05 Januari 2017 23:21 WIB

Panglima TNI Sebut Dunia Kritis Ketersediaan Pangan

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Indonesia diuntungkan sebagai negara agraris yang berada di garis ekuator.

 

Karena, memiliki potensi melimpah dan didukung dengan kondisi geografis baik dibidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan lain-lain.

 

Hal tersebut disampaikan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo, dihadapan 1.800 peserta Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2017, yang mengangkat tema "Bangun Lahan Tidur Untuk Meningkatkan Ekspor Dengan Pembangunan Infrastruktur Pertanian", di Hotel Bidakara Jakarta, Kamis (05/01/2017).

 

"Pemerintah Indonesia memiliki cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045 dan untuk mencapainya maka harus segera menciptakan swasembada pangan, demi ketahanan nasional dibidang pangan" katanya.

 

Menurut Gatot Nurmantyo, setiap hari kurang lebih 41 ribu anak meninggal dunia dan dalam setahun sekitar 15 juta anak meninggal dunia akibat kelaparan, kemiskinan dan gizi buruk. "Hal  ini menunjukkan kondisi dunia sangat kritis terhadap ketersediaan pangan," ucapnya

 

Lebih lanjut, Gatot mengatakan bahwa ledakan jumlah penduduk yang meningkat tajam dan pada tahun 2017, diprediksi akan mencapai angka delapan miliar.


Sedangkan menurut para peneliti, populasi ideal penduduk dunia sekitar 3-4 miliar untuk dapat hidup dengan layak, namun realitasnya saat ini jumlah penduduk dunia sudah overload.

 

"Bila populasi penduduk tersebut tidak bisa diimbangi dengan ketersediaan pangan, maka akan memicu krisis. Inilah ancaman yang akan dihadapi penduduk dunia. Ancaman krisis pangan dan energi mampu memicu berbagai potensi konflik baru antar negara di masa mendatang," katanya lagi.


Gatot menguraikan bahwa jumlah penduduk dunia saat mengalami krisis energi pada tahun 2043 mencapai sekitar 12,3 miliar jiwa, yang berarti hampir empat kali lipat populasi ideal penduduk bumi. 9,8 miliar berada di luar ekuator dan hanya 2,5 miliar penduduk yang tinggal di garis ekuator.

 

"Konflik di dunia akan mengalami perubahan. Ini dipicu energi fosil akan habis pada 2043 dan hanya bisa digantikan dengan energi alternatif (energi hayati) yang bisa hidup sepanjang tahun. Itu hanya ada di wilayah ekuator yaitu Amerika Latin, Afrika Tengah dan Asia Tenggara, termasuk di dalamnya Indonesia," jelas Gatot Nurmantyo.

 

Turut hadir dalam acara tersebut antara lain, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal & Transmigrasi Indonesia RI, Eko Putro Sandjojo, Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita, Kasad Jenderal TNI Mulyono, Asintel Panglima TNI, Mayjen Benny Indra Pujihastono, Aspers Panglima TNI, Marsda Bambang Samoedro, Aster Panglima TNI, Mayjen Wiyarto, Pangdam Jaya, Mayjen Teddy Lhaksmana dan Kapuspen TNI, Mayjen Wuryanto.(exe/ist)

0 Komentar