Jumat, 06 Januari 2017 08:30 WIB

Nama Putra Pendiri dan Senior Al-Qaeda Masuk Daftar Teroris Dunia

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) secara resmi memasukkan nama Hamza bin Laden, putra kesayangan pendiri al-Qaeda, Osama bin Laden, dalam daftar teroris dunia.

Hamza sudah lama disebut sebagai pemimpin masa depan al-Qaeda. Hamza saat ini diperkirakan berusia 23 tahun. Tapi, pemerintah AS menyebut dia berusia 27 hingga 28 tahun dengan asumsi dia lahir pada tahun 1989.

Selain Hamza, AS juga memasukkan nama pemimpin senior al-Qaeda, Ibrahim Al-Banna, dalam daftar yang sama. Keduanya secara resmi terkena sanksi keuangan AS.

Departemen Keuangan AS meminta masyarakat internasional membatasi dan mencegah kemampuan mereka untuk menggalang dukungan bagi kegiatan teroris, termasuk kemampuan mengumpulkan dana.

AS telah memblokir akses properti atas nama Hamza. Warga AS juga dilarang melakukan transaksi dengan putra kesayangan Osama bin Laden itu.

Hamza bin Laden pernah muncul dalam video ketika dia berusia 13 tahun. Dia pernah bersumpah membalas dendam kepada AS yang telah membunuh ayahnya.

Sementara itu, Ibrahim al-Banna adalah anggota senior Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP). Dia menjabat sebagai kepala keamanan kelompok tersebut.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (06/01/2016), al-Banna telah memberikan bimbingan militer dan keamanan untuk para pemimpin AQAP.

Hamza diketahui lahir di Jeddah, Arab Saudi. “Pada 14 Agustus 2015, Hamza bin Laden, putra Usamah (Osama) bin Laden, secara resmi diumumkan oleh pemimpin senior al-Qaeda, Ayman al-Zawahiri, sebagai anggota resmi dari kelompok tersebut,” bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

”Pada 2015 pesan audio ini dari al-Zawahiri, (Hamza) bin Laden menyerukan aksi terorisme di ibukota Barat,” lanjut departemen tersebut.

”Pada 9 Juli 2016, al-Qaeda mengeluarkan pesan audio lain dari Hamza bin Laden yang mengancam balas dendam terhadap AS dan memperingatkan warga AS bahwa mereka menjadi sasaran di AS dan di luar negeri,” sambung pernyataan Departemen Luar Negeri AS.


Masih menurut departemen tersebut, pada tahun 2015, Hamza bin Laden menyerukan serangan pelaku tunggal terhadap AS, Perancis, dan kepentingan Israel di Washington, D.C.

”Selain itu, pada tahun 2016, (Hamza)  bin Laden menyerukan suku Arab untuk bersatu dengan afiliasi al-Qaeda di Yaman untuk berperang melawan Kerajaan Arab Saudi,” imbuh pernyataan Departemen Luar Negeri AS.

”Pengenaan sanksi oleh AS dalam melawan teroris adalah alat yang ampuh. Tindakan hari ini akan memberitahu publik AS dan masyarakat internasional bahwa Hamza bin Laden secara aktif terlibat dalam terorisme.”(exe/ist)
0 Komentar