Minggu, 08 Januari 2017 15:42 WIB

Operator Kompetisi ISL Belum Diputuskan

Editor : Eggi Paksha
JAKARTA, Tigapilarnews.com- Setelah beberapa tahun terakhir vakum, kompetisi tertinggi di Tanah Air yaitu Indonesia Super League (ISL) bakal kembali digelar pada 26 Maret.

Hal tersebut sesuai hasil Kongres PSSI di Bandung, Jawa Barat, Minggu (08/01/2017).  Meski demikian, belum diputuskan siapa yang bakal menjadi operator. Sebelumnya, kompetisi tertinggi di Tanah Air ini dikendalikan PT Liga Indonesia.

Saat ini juga muncul nama baru operator yaitu PT Gelora Trisula Semesta (GTS). "ISL tetap diikuti 18 tim. Namun ada beberapa tim yang melakukan perubahan nama. Kompetisi dipastikan digelar mulai 26 Maret," kata Sekjen PSSI, Ade Wellington, di sela kongres PSSI.

Beberapa tim yang bakal melakukan pergantian nama di antaranya adalah Persebaya menjadi Bhayangkara United, Persiram Raja Ampat menjadi PS TNI, Persisam Samarinda menjadi Bali United, Pelita Bandung Raya menjadi Madura United dan Arema Cronus menjadi Arema FC.

Tidak hanya kompetisi ISL yang bakal digulirkan, kompetisi di bawahnya juga bakal digelar dalam waktu yang bersamaan. Untuk kompetisi Divisi Utama, sesuai dengan rencana bakal digulirkan 20 Maret. Kompetisi berikutnya yang bakal digelar adalah Liga Nusantara.

"Untuk divisi utama pada 2018 bakal ada pengurangan jumlah tim yang cukup signifikan. Khusus tahun ini divisi utama bakal terbagi dalam dua grup," kata Ade Wellington menambahkan.

Saat ini, PSSI dengan tim ISL melakukan pertemuan khusus guna menentukan regulasi yang bakal digunakan pada musim kompetisi tahun ini. Apalagi sesuai dengan rencana ada beberapa perubahan dibandingkan kompetisi-kompetisi sebelumnya.

Untuk pemain asing rencananya terdapat pengurangan yaitu dua pemain non-Asia dan satu pemain Asia. Sebelumnya ada tiga pemain non-Asia dan satu pemain Asia. Usia pemain dalam satu tim yang bertandingan juga bakal menjadi pembahasan.

Sementara itu, terkait dengan pergantian nama peserta kompetisi ISL, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, saat dikonfirmasi sebelumnya mengatakan keputusan soal itu bukan kongres, melainkan di tangan Komite Eksekutif (Exco).

"Memang benar, masalah penggantian nama buka domain kongres, tapi di Exco," katanya.(exe/ist)
0 Komentar