Rabu, 18 Januari 2017 13:24 WIB

Indonesia Dorong Peningkatan Investasi Singapura

Editor : RB Siregar
Singapura Didorong tingkatkan investasi di Indonesia.(ist)

SINGAPURA, Tigapilarnes.com - Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Dr. A.M. Fachir mendorong peningkatan investasi Singapura di Indonesia dalam memperingati 50 tahun hubungan diplomatik RI-Singapura.

Siaran pers yang diterima dari KBRI Singapura, Rabu, sekitar 250 pelaku usaha Singapura memadati Hotel Mandarin Orchard, Singapura untuk menghadiri pertemuan bisnis di awal tahun dalam memperingati 50 tahun hubungan diplomatik RI-Singapura dengan tema "Indonesia-Singapore Business Partnership 50 Years and Beyond", Rabu (18/1/2017).

Peringatan 50 tahun persahabatan kedua negara akan dijadikan momentum untuk terus meningkatkan kerjasama ekonomi di tengah kondisi perekonomian global masih belum pulih.

Momentum ini ditunjang peningkatan investasi yang signifikan dari Singapura untuk 10 bulan tahun 2016 sebesar sebesar 44 persen dibandingkan periode sebelumnya, menjadi 7,1 miliar US dollar.

Kegiatan yang diselenggarakan KBRI Singapura bersama Singapore Manufacturing Federation (SMF) dibuka secara resmi oleh Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Lim Hng Kiang dan Wakil Menteri Luar Negeri Dr. A.M. Fachir dan menghadirkan pembicara dari Kementerian Perindustrian, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), KADIN Indonesia dan pelaku bisnis Singapura.

Wamenlu Fachir memaparkan tiga alasan utama yang menjadikan Indonesia tujuan investasi yang menarik yaitu pertumbuhan ekonomi di atas lima persen bahkan di kawasan timur Indonesia, beberapa provinsi mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi, pembangunan infrastruktur yang agresif dan peningkatan peringkat kemudahan berbisnis (ease of doing business), serta komitmen kedua kepala negara meningkatkan kerjasama ekonomi yang ditandai dengan peresmian Kawasan Industri Kendal (KIK) akhir tahun 2016 oleh kedua kepala negara.

"KIK merupakan proyek kerjasama investasi perusahaan Indonesia dan Singapura yang diharapkan dapat menjadikan Kendal sebagai basis produksi untuk ASEAN," katanya.

Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Lim Hng Kiang secara khusus memaparkan mengenai potensi Indonesia sebagai tujuan investasi pengusaha Singapura serta peluang yang yang sangat potensial untuk dapat dikerjasamakan.

Berdasarkan survei Singapore Business Federation (SBF), Indonesia menduduki peringkat pertama tujuan pengembangan investasi baru bagi pengusaha Singapura.

Melalui rangkaian kegiatan peringatan 50 Tahun hubungan diplomatik kedua negara, diharapkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dapat terus dikembangkan dengan memanfaatkan komplementaritas keunggulan masing-masing.

Salah satu perhatian penekanan dalam forum bisnis ini adalah peningkatan peluang investasi Sinapura dalam bidang industri manufaktur yang akan memanfaatkan keunggulan masing-masing untuk dapat menjadikan Indonesia sebagai basis manufaktur di kawasan yang unggul.

Plt. Sekjen Kementerian Perindustrian dan Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (BKPM) memaparkan secara teknis perbaikan-perbaikan yang telah dilakukan pemerintah, khususnya dalam meningkatkan daya saing Indonesia di industri manufaktur, dari segi regulasi, Infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia.

Dubes RI Ngurah Swajaya menilai bahwa minat pengusaha Singapura untuk mengembangkan investasinya ke Indonesia sangat tinggi dan telah secara konkrit direalisasikan dalam berbagai bentuk kerjasama investasi.

Suvei terakhir di kalangan bisnis Singapura menunjukkan bahwa Indonesia merupakan tujuan pengembangan investasi yang paling menarik di atas negara lainnya seperti Malaysia dan Viet Nam.

"Perbaikan iklim investasi yang terus dilakukan pemerintah RI sangat diapresiasi, namun demikian, kepastian hukum dan kejelasan proses perizinan masih menjadi kendala yang ditemui di lapangan," katanya.Budi Suyanto

sumber: antara