Sabtu, 21 Januari 2017 17:08 WIB

Terganggu Asap, Warga Cisereh Demo Pabrik Pengolahan Logam

Reporter : Hendrik Simorangkir Editor : Danang Fajar
Warga lakukan aksi demonstrasi di PT Rezeki Inti Logam Jaya. Mereka menilai asap pabrik

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Ratusan warga Kampung Cisereh, Desa Cukanggalih, Curug, menggelar aksi demo di depan gerbang PT Rezeki Inti Logam Jaya di Jalan Veteran No. 19, Curug, Kabupaten Tangerang.

Warga menuntut pemilik pabrik peleburan logam itu menyetop kegiatan produksi. Pasalnya, asap pabrik sangat mengganggu kesehatan mereka. Dalam kurun lima tahun terakhir, sudah ada lima korban jiwa yang meninggal dunia akibat terkena infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).

Meski telah didemo berkali-kali, namun belum ada tanggapan dari pemerintah untuk menyetop aktivitas pabrik tersebut. Keresahan warga tak hanya sampai disitu, suara bising mesin pabrik acapkali mengganggu warga sekitar. Terlebih pada malam hari ketenangan saat warga tengah lelap tidur. Aksi ini sempat menutup jalan sekitar pabrik.

Salah satu pendemo, Sadiyah (54) mengaku asap pabrik mengakibatkan ibu rumah tangga ini positif mengidap flek paru-paru. Hal yang sama juga dialami oleh mendiang suaminya yang meninggal tiga bulan lalu akibat penyakit yang sama. "Suami saya dan empat rekannya meninggal karena ISPA. Kami menduga ini karena asap pabrik ini mas," ujar Sadiyah, Sabtu (21/1/2017). 

Hal senada juga diungkapkan oleh Rochim (37) saat ini dirinya divonis asma akut. Letak rumah Rochim yang tak jauh dari lokasi pabrik membuat dirinya hampir setiap menit menghirup limbah asap pabrik.

"Kami hanya ingin hidup sehat apalagi sudah ada lima korban jiwa yang meninggal dunia. Kami meminta segala aktivitas yang ada di dalam pabrik segera dihentikan," kata Rochim. 

Dari pantauan, warga yang sudah tersulut emosinya ini merangsek masuk ke dalam area pabrik dengan mendorong pintu gerbang pabrik. Setelah berhasil masuk warga ditemui Kepala HRD perusahaan, Subandi.

Pendemo memaksa pemilik perusahaan datang bermusyawarah. Sayang, keinginan warga untuk bertemu dengan pemilik perusahaan ini tidak terpenuhi. 

Subandi beralasan sang pemilik perusahaan sedang tidak ada di tempat dan bersedia menemui warga Senin (23/1/2017). Tak terima, warga juga memasuki area produksi meminta seluruh karyawan untuk keluar dan menghentikan pekerjaannya.

Khawatir terjadi kericuhan, petugas polisi yang sedang berjaga segera menertibkan para pengunjuk rasa dan mengarahkan warga untuk kembali berdialog dengan manajemen perusahaan.

Terpisah, Subandi mengaku belum bisa berkomentar banyak. Terlebih dirinya merasa tidak punya wewenang untuk memutuskan apa yang menjadi keinginan warga. "Kita lihat saja hari Senin bagaimana keputusan dari pemilik perusahaan. Selebihnya silakan tanya pada warga saja," pungkas Subandi yang masih aktif dikedinasan TNI. 

Diketahui, PT Rezeki Inti Logam Jaya memproduksi blok mesin sepeda motor yang digunakan salah satu produsen sepeda motor terbesar di Indonesia. 


0 Komentar