Rabu, 01 Februari 2017 21:01 WIB

Golkar Minta Ahok Jaga Tata Krama ke Ulama

Editor : Rajaman

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sekretaris Dewan Kehormatan (Wanhor) Partai Golkar Priyo Budi Santoso mendesak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjaga tata krama, terutama kepada ulama. Ia menyarankan Ahok segera meminta maaf kepada Ketua MUI Ma'ruf Amin.

"Saya sebagai Sekretaris Dewan Kehormatan menganjurkan agar Golkar menegur Ahok dan menasihati untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada Kiai Ma'ruf Amin," kata Priyo dalam siaran pers, Rabu (1/2/2017).

Priyo menyayangkan pernyataan Ahok dan kuasa hukumnya dalam sidang kasus penistaan agama kemarin. Karena itu, Ahok diminta Priyo segera meminta maaf secara terbuka.

"Kata-kata bernada ancaman di persidangan kemarin tidak patut, sangat kasar, dan melukai perasaan. Semua kita tahu, beliau adalah tokoh sepuh yang amat dihormati umat Islam. Di kalangan nahdhiyin, beliau Rais Aam, pemimpin keagamaan tertinggi," terang Priyo.

Ahok diharapkan mengambil pelajaran dari kejadian ini, sehingga ke depan lebih menjaga tata krama terhadap ulama.

"Dalam situasi akhir-akhir ini, mestinya Pak Ahok lebih bisa menjaga mulut dan tata krama. Kalau tetap tidak mau berubah, lebih baik Golkar menarik dukungan, ketimbang nanti ikut getahnya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ahok mempersoalkan bantahan Ketum MUI Ma'ruf Amin soal percakapan telepon dengan Susilo Bambang Yudhoyono. Ma'ruf dalam persidangan membantah menerima panggilan telepon dari SBY.

"Meralat tanggal 7 Oktober ketemu paslon nomor 1, jelas-jelas itu mau menutupi Saudara Saksi menutupi riwayat hidup pernah menjadi Wantimpres SBY. Tanggal 6 (Oktober) disampaikan pengacara saya ada bukti telepon (dari SBY) untuk minta dipertemukan. Untuk itu, Saudara Saksi tidak pantas menjadi saksi, tidak objektif lagi ini, sudah mengarah mendukung paslon 1," kata Ahok dalam sidang menanggapi kesaksian Ma'ruf.

Karena bantahan soal telepon SBY itu, Ahok mengaku berencana melaporkan Ma'ruf ke polisi. "Saya berterima kasih Saudara ngotot di depan hakim meralat ini, mengaku tidak berbohong. Kami akan memproses secara hukum. Untuk bisa membuktikan bahwa kami punya data lengkap," imbuhnya.

Namun belakangan, Ahok menyebut dirinya tak akan melaporkan Kiai Ma'ruf. Yang akan dilaporkan adalah saksi pelapor.

Soal desakan Ahok agar segera meminta maaf ini juga disampaikan oleh PKB. Namun Ahok justru balik bertanya, kenapa dirinya harus minta maaf.

"Aku nggak ngerti kenapa kita yang minta maaf. Itu yang penghasut adu domba, yang adu domba kan jubir, memang kita ada apa? Nggak ada apa-apa, makanya harus meredakan suasana itu yang adu domba itu yang dilempengin," kata Ahok kepada wartawan di sela-sela kunjungan ke Marunda, Jakarta Utara, Rabu (1/2/2017). 


0 Komentar