Senin, 20 Februari 2017 23:53 WIB

Pelayanan Gratis, BKKBN Canangkan Kampung KB di OKU Timur

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi pelayanan gratis KB. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Surya Chandra Surapaty, mencanangkan Kampung KB tingkat kecamatan se-Sumatera Selatan di Desa Campang Tiga, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Senin (20/02/2017).

Kegiatan yang sekaligus mencanangkan bakti sosial TNI Kesehatan ini turut dihadiri Bupati OKU Timur HM Kholid Mawardi, Wakil Bupati Feri Antoni, Komandan Kodim 0403 OKU, Mayor Inf Sunarto dan Direktur Pemberitaan Kantor Berita Antara, Aat Surya Safaat.

Kepala BKKBN Surya Chandra Surapaty mengatakan setelah program Kampung KB ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2016, BKKBN terus bergerak membentuk unit-unit baru mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga kecamatan.

"Setelah menargetkan setiap kabupaten/kota memiliki Kampung KB pada 2016, kini saatnya harus ada di tiap-tiap kecamatan," kata Surya seusai meresmikan Kampung KB di Desa Campang Tiga.

Ia mengatakan pemerintah bertekad menggaungkan dan menggalakkan kembali program KB melalui keberadaan Kampung KB ini setelah pada era reformasi terjadi kemunduran atas capaian program secara keseluruhan.

Pada tahun 70-an hingga akhir 90-an pemerintah berhasil menekan angka kelahiran anak dari perempuan usia subur (TFR) dari 5,6 (lebih dari lima orang, kurang dari enam orang) menjadi 2,6. Namun dari periode 90-an hingga 2013, data mencatat masih stagnan di angka 2,6 dari seharusnya 2,1.

Lantaran itu, pada era pemerintahan Jokowi-JK ditetapkan program Kependudukan dan KB menjadi program strategis yang masuk dalam tiga butir Nawacita.

"Angka TFR harus diturunkan karena jika tidak maka Indonesia akan mengalami ledakan penduduk, jika sudah begini maka Indonesia akan jatuh menjadi negara yang tertinggal. Seperti kata Panglima TNI bahwa serangan itu bukan hanya berupa perang, tapi juga ledakan penduduk yang tak terkendali," kata Surya.

Dalam kaitannya upaya pengendalian jumlah penduduk ini, pemerintah pun mengubah paradigma yakni tidak hanya fokus menekan angka kelahiran tapi bagaimana agar SDM yang ada ini memiliki kompetensi dan karakter sehingga dapat menjadi manusia unggul.

Karena itu, Kampung KB sendiri dipandang sebagai miniatur pembangunan manusia berwawasan kependudukan yang sangat tepat dikembangkan di seluruh Indonesia hingga ke daerah perbatasan dan terisolir.

"Mulai saat ini ayo bangun desa dan dusun dengan Kampung KB. Melalui Kampung KB ini diharapkan masyarakat dapat lebih maju dan sejahtera," kata dia.

Sementara itu, Bupati OKU Timur, Kholid Mawardi mengatakan pendirian kampung KB ini diharapkan dapat mendongkrak jumlah akseptor alat kontrasepsi jangka panjang.

"Sejauh ini jumlah peserta KB di OKU Timur terbilang sudah banyak tapi alat kontrasepsi yang dipakai masih dominan suntik, pil dan kondom. Ke depan, dengan adanya kampung KB ini diharapkan dapat beralih ke IUD dan implant," kata dia.

Pada peresmian Kampung KB ini juga dilakukan pelayanan gratis KB, dengan terdata untuk alat kontrasepsi pil 7 orang, suntikan 4 orang, kondom 8 orang, dan implant 70 orang.(exe/ist)


0 Komentar