Selasa, 28 Februari 2017 12:15 WIB

PT KAI Gelar Diskusi Kereta Api Angkutan Barang

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan
PT KAI menggelar diskusi bertajuk: “Peningkatan Peran Kereta Api Dalam Angkutan Barang” di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (28/2/2017). Foto: Ryan Suryadi.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menggelar diskusi bertajuk: “Peningkatan Peran Kereta Api Dalam Angkutan Barang” di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (28/2/2017). 

Diskusi ini dihadiri oleh sejumlah narasumber, yaitu: Achmad Kemal Hidayat (Dewan Pakar Masyarakat Pecinta Kereta Api), Yukki Nugrahawa Hanafi (Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia), Kuncoro Wibowo (Direktur Komersial dan IT PT KAI), Kyatmaja Lookman (Ketua Kompartemen Angkutan Darat DPPALFI/ILFA), Setijadi (Chairman Supply Chain Indonesia). 

Direktur Komersial IT PT KAI, Kuncoro Wibowo mengatakan bahwa berbagai keunggulan moda kereta api belum dapat dioptimalkan.

Sebab, kata Kuncoro dalam rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkeretaapian tahun 2014-2019, besaran angka kereta api untuk angkutan penumpang hanya 7,3 persen.

Kuncoro menjelaskan jumlah ini relatif jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan besaran angka angkutan darat sebesar 84,13 persen. 

Sedangkan, angkutan barang dengan kereta api angkanya lebih kurang 0,67 persen. Di mana angkutan barang didominasi oleh angkutan jalan sebesar 91,25 persen. 

"Pada dasarnya, fokus kebijakan perintah dalam angkutan barang dan penumpang adalah untuk mengoptimalkan peran setiap moda transportasi dalam usaha. Itu untuk meminimalkan biaya dan eksternalitas dari proses transportasi angkutan barang dan penumpang," kata Kuncoro di hadapan peserta diskusi, Selasa (28/2/2017).

Sementara itu, Ketua Kompartemen Angkutan Darat, Kyatmaja Lookman menjelaskan, sudah sering diteliti bahwa terdapat korelasi kuat antara biaya transportasi, jarak perjalanan, dan jenis moda transportasi (jalan, kereta api, dan kapal laut) dalam angkutan barang. 

"Hal ini sejalan dengan penelitian Rodrigue and Comtois (2006) yang menyatakan bahwa angkutan jalan lebih rendah biayanya untuk jarang sampai 500 kilometer. Untuk angkutan kereta api antara 500 sampai 700 kilometer, dan untuk angkutan laut untuk jarak lebih dekat 700 kilometer adalah yang paling rendah biayanya," tandas Kyatmaja. 

 


0 Komentar