Kamis, 02 Maret 2017 10:29 WIB

RI Harus Beralih Mengirim TKI Profesional ke Arab Saudi

Editor : Rajaman
Ahmad Zainuddin (dok/luki)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kunjungan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz al-Saud ke Indonesia menjadi momentum strategis bagi pemerintah dalam meningkatkan kerja sama bidang tenaga kerja. Tenaga kerja Indonesia yang dikirim ke Arab Saudi harus memiliki keterampilan dan kualifikasi edukasi yang lebih baik. 

Anggota Komisi IX DPR RI, Ahmad Zainuddin mengatakan, kedatangan Raja Salman harus dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerja sama pengiriman tenaga kerja terampil (skill workers/preofessional workers). Pemerintah Indonesia, menurutnya, sudah harus mengurangi pengiriman TKI informal ke luar negeri jika moratorium dihentikan. 

Zainuddin mengatakan, di antara Visi Strategis 2030 yang dibangun Kerajaan Arab Saudi adalah membebaskan ketergantungan dari minyak sebagai pemasukan utama negara, meningkatkan kunjungan umrah menjadi 30 juta jamaah per tahun, hingga penggalakkan pembangunan perumahan dan pemberdayaan sektor swasta. Dari sejumlah program strategis tersebut, lanjut Zainuddin, tentu Saudi akan banyak memerlukan tenaga kerja terampil (skill workers).

"Target 30 juta jamaah umrah per tahun sebagai contoh, akan menuntut banyak pekerja baru di perhotelan di dua Tanah Suci Makkah dan Madinah, dan ini hanya bisa diisi oleh tenaga kerja muslim yang terampil. Demikian juga dengan pengembangan sektor swasta, tentu memerlukan banyak tenaga terja terampil," jelas Zainuddin dalam keterangan pers, Kamis (2/3/2017). 

Lebih lanjut dia mengatakan, kerjasama pengiriman tenaga kerja Indonesia seharusnya sudah merambah masuk ke dalam bidang yang lebih expert seperti bidang ekonomi dan keuangan. Karena Indonesia dipandang sukses dalam membangun ekonomi di luar sektor migas sehingga Indonesia bisa lepas dari dari ketergantungan pendapatannya dari sektor migas.

Meskipun dalam rencana strategisnya Saudi akan meningkatkan income per kapita dan menggalakkan tenaga kerja dalam negeri untuk mengurangi tingkat pengangguran dari 11 persen menjadi 7 persen, serta meningkatkan jumlah wanita pekerja Saudi hingga 30 persen, menurut anggota Tim Pengawas TKI DPR RI ini, Saudi masih akan memerlukan tenaga kerja terampil dari negara lain. 

"Mengingat tidak mudah dan perlu waktu untuk mengubah mindset warga Saudi dari budaya dilayani menuju budaya masyarakat pekerja. Sehingga kehadiran Raja Salman harus dimanfaatkan pemerintahan Joko Widodo untuk meningkatkan kerja sama pengiriman tenaga kerja terampil," imbuhnya. 

Jika kerjasama tersebut dapat diwujudkan, Zainuddin berpendapat, hal tersebut akan membuka kesempatan kerja yang besar bagi tamatan SMK atau SMA dan perguruan tinggi. 

"Karena selama ini lebih dari 60 persen tenaga kerja Indonesia di luar negeri hanya tamat SD dan SMP. Tentu mereka hanya mampu bekerja di sektor domestik atau informal. Sehingga Indonesia harus bisa menyudahi pengiriman tenaga kerja informal ke Saudi. Dan memulai penggalakan pengiriman tenaga kerja ahli dan terampil," pungkas Zainuddin. 

 


0 Komentar