Sabtu, 04 Maret 2017 08:57 WIB

Harga Emas juga Ikut Turun

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi emas. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen memberikan petunjuk tambahan tentang kemungkinan kenaikan suku bunga.

Xinhua melaporkan, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April turun 6,4 dolar AS, atau 0,52 persen, menjadi menetap di 1.226,50 dolar AS per ounce.

Pasar fokus pada pidato Yellen di Klub Eksekutif Chicago, saat ia mengatakan bahwa pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Maret kemungkinan "melihat" kenaikan suku bunga.

Para investor sekarang percaya the Fed akan menaikkan suku bunga dari 0,75 ke 1,00 selama pertemuan FOMC Maret. 

Menurut alat Fedwatch CME Group, probabilitas tersirat saat ini untuk menaikkan suku bunga dari 0,50 ke setidaknya 0,75 adalah 82 persen pada pertemuan Maret dan 75 persen untuk pertemuan Mei, bersama dengan sembilan persen peluang kenaikan ke suku bunga 1,0.

Tujuan Fed adalah mengendalikan inflasi dan meningkatkan lapangan kerja. Analis percaya Fed bermaksud untuk menyerap sekitar 2,5 triliun dolar AS dari kelebihan cadangan perbankan karena ekonomi AS terus pulih. 

Bank-bank menjadi lebih berani mengambil risiko dalam ekonomi yang "bullish", dan sebagai hasilnya berpotensi melepaskan beberapa kelebihan cadangan mereka, membanjiri ekonomi dengan uang tunai, menyebabkan inflasi, yang berupaya dikendalikan oleh Federal Reserve AS.

Namun, penurunan dolar AS dicegah oleh logam mulia dari kejatuhan lebih lanjut. Indeks dolar AS turun 0,65 persen menjadi 101,49 pada pukul 19.00 GMT. 

Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Emas diletakkan di bawah tekanan ketika laporan yang dirilis oleh Institute for Supply Management yang berbasis di AS menunjukkan indeks ISM non-manufaktur meningkat 1,1 poin pada Februari, angka yang lebih baik dari perkiraan dan mengurangi permintaan terhadap logam mulia.

Pedagang menantikan laporan pesanan pabrik pada Senin (6/3), laporan perdagangan internasional pada Selasa (7/3), klaim pengangguran mingguan pada Kamis (9/3), dan laporan ketenagakerjaan besar pada Jumat (10/3).

Perak untuk pengiriman Mei turun 0,8 sen, atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada 17,74 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 4,2 dolar AS, atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 994,10 dolar AS per ounce, demikian dilansir Xinhua.(exe/ist)


0 Komentar