Rabu, 22 Maret 2017 17:50 WIB

Pembagian KSS di Jakut Tidak Tepat Sasaran

Reporter : Ryan Suryadi Editor : Hermawan
Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Foto: Ryan.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pembagian kartu debit bansos (Kartu Keluarga Sejahtera/KKS) oleh Bank Negara Indonesia (BNI) yang bekerja sama dengan Kementerian Sosial dikeluhkan warga Jakarta Utara, Rabu (22/3/2017).

Sebab, kartu tersebut merupakan pengganti jatah beras warga miskin yang sebelumnya dapat diambil di tingkat RT/RW atau kelurahan.

Kini, dengan kartu bansos tersebut warga dapat mengambilnya tidak hanya dalam bentuk beras, bisa juga dalam bentuk sembako lainnya di supermarket yang sudah ditentukan.

Permasalahan, banyak warga yang benar-benar miskin justru tidak mendapatkan kartu bansos tersebut.

Selain itu, banyak juga warga yang telah meninggal dunia tapi masih terdata untuk mendapatkan bantuan sosial.

Warga dan pengurus RT di Jakarta Utara menilai saat dilakukan pendataan, petugas dianggap kurang cermat dan tidak melibatkan pengurus RT setempat.

Seperti yang disampaikan Frangki, Ketua RT 02/RW 10 Kelurahan Sukapura. Dia menyayangkan proses pembagian kepada warga tak sesuai dengan jumlah warga miskin yang sebenarnya. Alhasil, warga miskin yang semestinya berhak menerima bansos justru tidak mendapatkannya.

"Di tempat saya yang sudah jelas ada warga miskin, bahkan tekena penyakit stroke dan buta malah tidak mendapatkannya," kata Frangki, Rabu (22/3/2017).

Hal senada juga diutarakan Oncit, Ketua RT 09/RW 04 Tugu Selatan dan Robi pengurus RW 5 Semper Barat.

Menurut mereka, pembagian kartu debit bansos banyak tidak tepat sasaran sehingga banyak warga miskin yang kecewa.

"Petugas datang hanya memberikan data yang sudah jadi. Semestinya dilakukan survei dan pengecekan. Agar penerima bansos tepat sasaran," ungkap Robi.

Telly, ketua RT di Warakas juga mengungkapkan hal yang sama. Menurut dia, petugas tidak melakukan pendataan yang baik dan benar.

"Banyak warga miskin di lingkungan saya, pemegang kartu KKS, kini harus kehilangan jatah raskinnya. Dulu kartu itu digunakan untuk mengambil raskin. Sekarang diganti yang dikeluarkan oleh Bank BNI. Kasihan warga saya mas," kata Telly.

Menanggapi hal ini, Wawan Budi Rohman, Asisten Kesejahteran Masyarakat Jakarta Utara menjelaskan, proses pemberian kartu debit bansos ini diberikan secara bertahap, dan saat ini warga miskin yang belum mendapatkaan sedang dilakukan verifikasi.

"Bantuan ini merupakan program nasional, dan bagi warga miskin yang belum menerima, saat ini pihaknya sedang melakukan verifikasi. Ada tahap selanjutnya dibagikan kembali mereka yang belum dapat," ujarnya. 

 


0 Komentar