Selasa, 28 Maret 2017 15:01 WIB

Pengamat Sarankan Adanya Pertukaran Nelayan Indonesia-Prancis

Editor : Rajaman
Nelayan (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pengamat sektor kelautan dan perikanan Abdul Halim menyarankan pemerintah Indonesia dan Prancis perlu melakukan kerja sama dalam hal pertukaran nelayan mengingat sektor maritim di Prancis telah memiliki budaya yang mengakar kuat.

"Selain kerja sama perdagangan perikanan, sebaiknya Pemerintah menjalin kerja sama di bidang pertukaran nelayan kedua negara," kata Abdul Halim dalam keterangan pers, Selasa (28/3/2017).

Menurut Abdul Halim, hal itu bermanfaat dalam konteks pengelolaan sumber daya ikan dan pulau-pulau kecil yang menyejahterakan masyarakatnya.

Abdul Halim yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan itu mengatakan Prancis memiliki pengalaman pengelolaan pulau kecil berbasis masyarakat pesisir.

"Prancis memiliki pengalaman menarik berkenaan program penyejahteraan dan inisiasi koperasi nelayan sejak usia produktif," katanya.

Presiden Prancis Francois Hollande dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada hari Rabu, 29 Maret 2017.

"Ini merupakan kunjungan kenegaraan yang cukup historis karena terakhir kalinya Presiden Prancis ke Indonesia sekitar 30 tahun yang lalu," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (23/3/2017).

Kunjungan Presiden Hollande tersebut adalah salah satu rangkaian tur kunjungan Presiden Prancis ke tiga negara, yaitu Singapura, Malaysia, dan terakhir ke Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Presiden Hollande akan membawa serta 30 hingga 40 pengusaha dan sejumlah menteri dan anggota parlemen Prancis.

Direktur Eropa I Direktorat Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Dino R. Kusnadi mengatakan bahwa kunjungan Presiden Hollande akan meningkatkan hubungan bilateral serta memperkuat kemitraan strategis Indonesia dan Prancis yang telah dideklarasikan pada bulan Juni 2011.

Terdapat dua tema besar dalam peningkatan kemitraan strategis kedua negara, yaitu di bidang kerja sama maritim dan ekonomi kreatif, tutur Dino.

Presiden Hollande akan didampingi Menteri Pertahanan Prancis dan Menteri Urusan Digital dan Inovasi Prancis yang akan menandatangani sejumlah nota kesepakatan (MoU) di bidang pembangunan urban berkelanjutan, riset teknologi dan pendidikan tinggi, pertahanan, kelautan perikanan, dan pariwisata.

Presiden Hollande juga dijadwalkan untuk menghadiri sejumlah acara di luar kunjungan kenegaraan, seperti menghadiri peluncuran kerja sama ekonomi kreatif di Hotel Harris Vertu Jakarta dan dialog kemaritiman Indonesia-Prancis di Kementerian Kelautan dan Perikanan.

sumber: Antara


0 Komentar