Selasa, 28 Maret 2017 22:14 WIB

Kemenperin Dorong Pengembangan Industri Furnitur di Luar Jawa

Editor : Yusuf Ibrahim
Airlangga Hartarto. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Kementerian Perindustrian (Kmenperin), menerapkan sejumlah program untuk mendongkrak kinerja industri furnitur dan kerajinan agar sektor padat karya berorientasi ekspor ini bisa terus tumbuh.

"Pertama, bantuan pengadaan mesin dan peralatan industri furnitur dan kerajinan, kedua, pengembangan Industri furnitur dan kerajinan di luar Jawa," kata Menperin, Airlangga Hartarto di sela-sela Global Manufacturing and Industrialisation Summit (GMIS) 2017 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Selasa, seperti dikutip dari siaran pers Kemenperin.

Selanjutnya, kata Airlangga, memberikan bantuan pendanaan dalam penyelenggaraan pameran furnitur dan kerajinan di dalam dan luar negeri, serta peningkatan penggunaan furnitur dan kerajinan sebagai bagian dari Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Menperin pun mengimbau industri ini perlu didukung kegiatan penelitian dan pengembangan yang lebih kuat, terutama di bidang desain, teknik produksi, serta proses pengemasan dan penyelesaian produk.

"Bidang-bidang itulah yang menjadi ujung tombak daya saing industri furnitur nasional yang bersifat fashionable dan lifestyle, yang masuk kategori industri kreatif, sehingga dengan inovasi dan kreativitas menjadi kunci sukses,” tuturnya.

Kemenperin melalui Ditjen Industri Agro telah melakukan pendampingan pengembangan kemampuan SDM industri furnitur secara berkelanjutan di bidang teknik desain maupun teknik produksi, baik di sentra industri hulu maupun hilir.

Kemenperin juga secara rutin dan berkelanjutan menyelenggarakan Indonesia Furniture Design Award (IFDA) - Lomba Desain Furnitur Nasional.

Dari kompetisi tersebut, kata Airlangga, dihasilkan karya-karya desain furnitur yang memiliki ciri khas Indonesia dan desain inovatif untuk memenuhi selera pasar dalam dan luar negeri.

Di sektor industri kecil dan menengah (IKM), program pengembangan IKM furnitur pada tahun ini, di antaranya dukungan terhadap pendirian Komunitas Industri Mebel dan Kerajinan Solo Raya (KIMKAS).

"Komunitas ini merupakan kolaborasi IKM berorientasi ekspor untuk memenuhi kebutuhan sekolah dan instansi pemerintahan. Kami juga memfasilitasi pemberian mesin pengering kayu untuk kelompok usaha KIMKAS,” ujar Airlangga.

Selanjutnya, Kemenperin juga akan memberikan dukungan informasi kepada IKM furnitur di Solo Raya mengenai kebijakan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), dukungan ekspor melalui LPEI, penerapan manajemen kendali mutu produk, serta penerapan manajemen organisasi dan penggunaan produk furnitur dalam negeri untuk sekolah dan perguruan tinggi di indonesia dengan Kemendikbud melalui Forum Diskusi Antar Stakeholder Barang dari Kayu dan Furnitur.

Kegiatan yang telah dilaksanakan Kemenperin sejak tahun 2012 untuk pengembangan IKM furnitur di Indonesia itu meliputi pengembangan wirausaha baru (WUB) IKM furnitur di 15 lokasi dan pengembangan sentra IKM furnitur di 19 lokasi di seluruh Indonesia.(exe/ist)


0 Komentar