Minggu, 02 April 2017 13:48 WIB

Kecam UE, Presiden Filipina Puji China dan Rusia

Editor : Yusuf Ibrahim
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengencam kritikan yang dilontarkan pemimpin Uni Eropa (UE) terhadap kampanye antinarkobanya yang berdarah.

Ia pun mengancam untuk menampar mereka. Ini adalah pernyataan terbaru dari pemimpin yang setiap harinya mengecam Amerika Serikat (AS), Uni Eropa, dan PBB. Sebaliknya, Duterte murah memberi pujian kepada China dan Rusia.

"Datang ke sini dan kami akan berbicara karena saya ingin menamparmu," kata Duterte dalam sebuah pidato selama perayaan Hari Perempuan di Istana Presiden, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (2/4/2017).

Duterte mengejek UE yang merekomendasikan Filipina untuk membangun klinik seperti negara lain, dan memberikan sabu, kokain dan heroin seperti di Belanda.

Pemimpin Asia Tenggara itu mengecam UE atas kemunafikan dan menyebutnya sebagai anak pelacur karena merekomendasikan pusat rehabilitasi sebagai solusi masalah narkoba.

Duterte mencela UE yang percaya dengan laporan dari kelompok-kelompok nonpemerintah yang memberikan label kepada Duterte atas pembunuhan.

Lebih dari 8.000 orang telah tewas sejak Duterte mengambil alih kekuasaan pada 30 Juni tahun lalu. Dari jumlah itu, sepertiganya menjadi tanggung jawab pihak kepolisian.

Namun, pemerintah menolak tuduhan kelompok hak asasi manusia lokal dan internasional bahwa polisi terlibat dalam ribuan kematian misterius.

"Bahkan jika itu hanya epilepsi, mereka menghitung jadi tanggung jawab saya," katanya, yang menuai tawa dari kerumunan.

Dalam kesempatan itu, Duterte menyatakan telah menjalin persahabatan baru dengan China. Sebelumnya, kedua negara terlibat pertikaian teritorial.

Adapun terhadap Rusia, Duterte mengatakan ia berencana untuk membuat pintu gerbang perdagangan untuk Eropa Timur. (exe/ist)


0 Komentar