Minggu, 02 April 2017 15:10 WIB

KPAI Nilai Pelaku Pembunuhan di SMA Taruna Nusantara Alami Kesalahan Berfikir

Reporter : Muhammad Syahputra Editor : Hendrik Simorangkir

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Erlinda menilai Andi Muhammad Ramadhan pelaku pembunuhan teman asramanya di SMA Taruna Nusantara, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Diduga mengalami gangguan berfikir hingga berani membunuh Krisna Wahyu (korban) karena masalah sepele.

Pasalnya, hanya karena handphone pelaku yang disita oleh pamong atau penjaga sekolah saat dipinjam oleh korban.

"Artinya memang sudah ada niat, dan kesalahan dalam berpikir dan konsep hidupnya si pelaku," ujar Erlinda di Jakarta, Minggu (2/4/2017).

Erlinda menuturkan, kasus ini bisa menjadi sebuah pelajaraan untuk banyak pihak agar lebih meningkatkan penciptaan karakter terhadap anak.

"Artinya memang ada suatu hal yang menjadi pekerjaan rumah bersama, bahwa anak bangsa sangat mudah sekali terprovokasi dengan hal buruk," katanya.

Diwartakan sebelumnya, Krisna Wahyu ditemukan meninggal dunia dengan luka tusuk di lehernya di Barak G 17 Kompleks SMA Taruna Nusantara, Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (31/3/2017) dini hari. Luka itu diduga akibat dari benda tajam.


0 Komentar