Jumat, 07 April 2017 14:01 WIB

Kemensos Siapkan Peta Jalan 10 Juta Peserta PKH-BNPT

Editor : Rajaman
Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Kementerian Sosial menyiapkan peta jalan atau "roadmap" untuk menjangkau perluasan 10 juta peserta Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Nontunai (BPNT) yang ditargetkan pada 2018.

"Peta jalan kita siapkan bersama Kementerian BUMN, mengingat dalam penyalurannya Kemensos bekerja sama dengan sejumlah bank BUMN seperti Mandiri, BNI, BRI, dan BTN," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam keterangan pers, Jumat (7/4/2017).

Peserta PKH rencananya akan ditambah sebanyak empat juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sehingga total KPM mencapai 10 juta pada 2018. Sementara BPNT yang saat ini menyasar 1,28 juta juga menjadi 10 juta KPM.

Khofifah menerangkan, peta jalan tersebut mencakup apa saja yang perlu disiapkan dalam menjangkau 10 juta KPM, mulai dari anggaran, data penerima manfaat, tenaga pendamping, infrastruktur perbankan, hingga sebaran agen bank yang menjadi ujung tombak penyaluran bantuan sosial PKH.

Gerak cepat ini dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo saat Rapat Kabinet Paripurna 4 April lalu. Dalam rapat yang membahas pagu indikatif RAPBN 2018 tersebut, Presiden menyampaikan sembilan arahan dimana dua di antaranya terkait subsidi untuk masyarakat ekonomi terbawah dan mengawal jalannya PKH yang kini sedang berjalan.

"Butuh persiapan matang agar PKH dan BPNT benar-benar tepat sasaran, terlebih dengan jumlahnya yang terus meningkat," katanya.

Perluasan PKH dan BPNT kata dia tidak hanya bagi penerima manfaat, melainkan jugamdari segi jumlah kabupaten, kecamatan, serta penerima dalam satu kecamatan yang sama. PKH nantinya akan menyasar kantong-kantong kemiskinan di wilayah pedesaan, pinggiran, serta perbatasan Indonesia.

Khofifah menjelaskan, program PKH adalah salah satu upaya pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat miskin. Saat ini, PKH menjadi program paling efektif dan ampuh mengatasi persoalan kemiskinan di Indonesia.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) September 2016, jumlah penduduk miskin dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan di Indonesia mencapai 27,76 juta orang (10,70 persen), berkurang sebesar 750.000 orang dibandingkan dengan kondisi September 2015 yang sebesar 28,51 juta orang (11,13 persen).

"Artinya dengan jangkauan enam juta KPM dari sebelumnya yang hanya 3,5 juta PKH mampu berkontribusi besar dalam penanggulangan kemiskinan," tambah dia.

Terlebih lagi dengan bertambahnya jumlah KPM dan pengintegrasian program PKH dengan program subsidi yang dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga lain seperti kesehatan, pendidikan, subsidi pupuk, listrik, serta elpiji.

Selain itu, tambah Khofifah, perluasan PKH ini akan berakibat positif terhadap target keuangan inklusif pemerintah yang dipatok sebesar 75 persen di tahun 2019 mendatang.

"Saya optimistis langkah ini mampu menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan lebih besar lagi. Insya Allah Indonesia bisa lebih sejahtera di tahun-tahun mendatang," ujar Khofifah.


0 Komentar