Sabtu, 08 April 2017 08:27 WIB

Saudi Dukung Serangan AS ke Suriah

Editor : Yusuf Ibrahim
Raja Arab Saudi. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi mendukung penuh serangan militer Amerika Serikat (AS) terhadap target-target militer rezim Suriah.

Alasannya, rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad telah membantai warga sipil Suriah dengan senjata kimia.

Dukungan Saudi ini diumumkan melalui kantor berita negara, SPA. Riyadh memuji serangan rudal-rudal jelajah Tomahawk AS di Suriah sebagai keputusan yang berani dari Presiden Donald Trump.

Selain Saudi, serangan Washington itu juga didukung negara-negara Teluk, seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain. Turki dan Israel juga memberikan dukungan penuh.

Sebaliknya, sekutu Suriah, yakni Rusia dan Iran mengutuk keras. Rusia bahkan mengirim kapal perangnya ke Suriah untuk mendekati kapal-kapal perang AS yang menembakkan 59 rudal jelajah Tomahawk. Kapal perang Rusia yang dikirim ke Suriah dilengkapi rudal jelajah Kalibr.

”Seorang sumber yang bertanggung jawab di Kementerian Luar Negeri menyatakan Kerajaan Arab Saudi memberikan dukungan penuh atas operasi militer Amerika terhadap sasaran-sasaran militer di Suriah, yang datang sebagai respons terhadap penggunaan senjata kimia oleh rezim Suriah terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” tulis SPA, mengutip pernyataan kementerian luar negeri Saudi, yang dilansir Sabtu (8/4/2017).

Rezim Assad telah membantah meluncurkan serangan senjata kimia. Menurut Suriah, pesawat-pesawat tempur Damaskus pada Selasa lalu menyerang gudang senjata kelompok teroris di Khan Sheikhoun, Idlib. Gudang senjata itulah yang menyimpan senjata kimia. Sebanyak 74 orang, termasuk 11 bocah tewas terpapar senjata kimia tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, dari 59 rudal jelajah Tomahawk yang ditembakkan dua kapal perang AS, USS Porter dan USS Ross, hanya 23 rudal yang menghantam pangkalan udara Shayrat, di Homs.
 
Enam jet tempur Suriah dan sejumlah fasilitas hancur. Sembilan orang, termasuk beberapa warga sipil tak bersalah tewas.(exe/ist)
 


0 Komentar