Minggu, 09 April 2017 13:38 WIB

Ulama Irak Desak Presiden Suriah Lengser

Editor : Yusuf Ibrahim
Moqtada al-Sadr. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilanews.com- Ulama Syiah yang berpengaruh di Irak, Moqtada al-Sadr, mendesak Presiden Suriah, Bashar al-Assad untuk lengser.

Namun, dia juga meminta Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk tidak ikut campur lagi dalam konflik Suriah.

Ulama yang berbasis di Najaf ini mengutuk pembunuhan 87 orang, termasuk 31 anak-anak, dalam insiden yang diduga sebagai serangan kimia di Khan Sheikhoun, Idlib, pekan lalu. Wilayah itu dikuasai pemberontak Suriah, namun dugaan serangan dituduhkan oleh pasukan rezim Assad.

”Saya akan menyerukan secara adil untuk Presiden Bashar al-Assad agar mengundurkan diri dan meninggalkan kekuasaan, yang memungkinkan orang-orang terkasih dari Suriah terhindar dari bencana perang dan penindasan para teroris,” katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Al Arabiya, Minggu (9/4/2017).

AS telah memberondong pangkalan udara Shayrat, Suriah dengan 59 rudal jelajah Tomahawk pada Jumat pagi waktu Suriah. Serangan AS ini diklaim sebagai respons atas serangan senjata kimia yang dituduhkan kepada pasukan rezim Suriah.

Sadr, yang memimpin milisi untuk melawan pendudukan pasukan AS di Irak, juga mengutuk serangan rudal Tomahawk. Dia mendesak semua pihak asing yang terlibat dalam konflik Suriah agar menarik diri.

”Saya menyerukan semua pihak untuk menarik aset militer mereka dari Suriah sehingga rakyat Suriah dapat mengambil hal-hal dengan tangan mereka sendiri. Mereka adalah satu-satunya yang berhak untuk menentukan nasib mereka,” ujarnya.

Pasukan Sadr telah berfokus upaya pada melindungi tempat-tempat suci dan gerakan melawan korupsi dan nepotisme di Irak.

Pemerintah Irak pada hari Jumat lalu juga mengutuk dugaan serangan kimia dan menuntut agar pihak yang bertanggung jawab dihukum.(exe/ist)


0 Komentar