Minggu, 09 April 2017 18:24 WIB

Indonesia Desak PBB Selesaikan Konflik Suriah

Editor : Hendrik Simorangkir
Warga Suriah. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Indonesia mendesak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Suriah termasuk akibat serangan gas kimia beracun di wilayah Khan Shaykhun yang melanggar hukum internasional.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir menegaskan, Indonesia mengutuk penggunaan senjata kimia di Suriah dan mendesak PBB untuk segera menyelesaikan konflik di negara itu.

"Indonesia mendesak PBB untuk menyelesaikan konflik Suriah," kata Armanatha, Minggu (9/4/2017). 

Ia menambahkan, Indonesia juga mendorong dialog dan proses politik yang inklusif untuk menyelesaikan krisis di Suriah.

Armanatha menjelaskan, Indonesia secara prinsip tidak pernah mendukung tindakan unilateral dalam bentuk apapun termasuk serangan Amerika Serikat yang tidak mendapatkan dukungan dari Dewan Keamanan PBB.

"Justru kita mendorong solusi damai yang sejalan dengan pernyataan yang disampaikan oleh Sekjen PBB," jelasnya.

Menurut dia, Indonesia tidak berada dalam kubu manapun yang bersengketa melainkan berada pada kubu yang mendorong PBB untuk segera mengambil keputusan yang mempertimbangkan alasan kemanusiaan dan solusi yang baik.

Sebelumnya, Jumat (7 April 2017), Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan gas kimia di Khan Shaykhun, Suriah, yang menyebabkan kematian serta warga sipil tak berdosa cedera.

Guterres telah lama menyatakan perlu adanya pertanggungjawaban atas kejahatan tersebut, sejalan dengan norma-norma internasional yang ada dan resolusi Dewan Keamanan.

Ia juga mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menghindari tindakan yang bisa memperdalam penderitaan rakyat Suriah.

Peristiwa itu menggarisbawahi keyakinan Sekjen PBB bahwa tidak ada cara lain untuk menyelesaikan konflik daripada melalui solusi politik. 

Ia juga menyatakan akan memanggil pihak yang berkonflik untuk segera memperbarui komitmen mereka dan membuat kemajuan dalam pembicaraan Jenewa.

"Sebuah solusi politik juga tetap penting bagi kemajuan dalam memerangi terorisme," kata Guterres.

Dewan Keamanan PBB memiliki tanggung jawab utama untuk perdamaian dan keamanan internasional. 

"Saya menyerukan Dewan untuk bersatu dan melaksanakan tanggung jawab itu," ucapnya.

Menurut dia, sudah terlalu lama hukum internasional diabaikan dalam konflik Suriah.

"Dan itu adalah tugas kita bersama untuk menegakkan standar internasional kemanusiaan. Ini merupakan prasyarat untuk mengakhiri penderitaan tak henti-hentinya rakyat Suriah," pungkas Antonio Guterres.

 

Sumber: antara


0 Komentar