Senin, 10 April 2017 20:31 WIB

MUI: Video Kampanye Ahok-Djarot Bisa Memecah Belah Persatuan dan Kesatuan

Editor : Rajaman
Video Kampanye Ahok-Djarot (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sekretaris Jenderal MUI Anwar Abbas mengaku kecewa dengan beredarnya sebuah video kampanye dirilis Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, bertema keberagaman. 

Namun video itu menuai kontroversi. Lantaran ada sekolompok umat Islam menggunakan peci melakukan unjuk rasa dan ada spanduk bertuliskan "Ganyang Cina".

"Jadi kalau dalam agama Islam tidak boleh cela mencela, tidak boleh saling menyakiti, tidak boleh saling merendahkan, dan tidak boleh saling menyudutkan," ujar Abbas, Senin (10/4).

Anwar pun juga tidak habis pikir dengan Ahok, lantaran mengunakan video tersebut untuk bersaing dengan pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. 

"Jadi kalau bertanding dengan Anies ya tempuh cara-cara yang berakhlak dan cara-cara beretika, cara-cara yang tidak memecah belah umat dan memecah belah rakyat," katanya.

Menurut Abbas, video telah beredar di masyarakat itu seharusnya memang tidak keluarkan oleh Ahok. Dia mengkhawatirkan video tersebut akan memecah belah persatuan dan kesatuan.

"Jadi jangan karena ingin menang lalu melakukan cara-cara tidak etis dengan cara menyudutkan pihak lain," pungkasnya.

Sekadar informasi, lewat akun Twitter resmi Ahok @basuki_btp, dirinya merilis  sebuah video kampanye bertema keberagaman. Video berdurasi 2 menit itu berisi suara pidato Djarot saat 'Konser Gue 2', dengan gambaran sekelompok orang yang sedang demonstrasi.

Video tersebut juga mendadak kontroversi, karena ditampilkan kerusuhan. Ibu dan anak ketakutan di dalam mobil dengan aksi yang dilakukan oleh sekelompok orang berpeci dan berjubah putih yang seolah kasar dan membenci etnis tertentu, lantaran adanya spanduk bertuliskan 'Ganyang Cina'. 


0 Komentar