Senin, 17 April 2017 20:41 WIB

Angkot di Malang Dilengkapi Perpustakaan Mini

Editor : Hendrik Simorangkir
Ilustrasi

MALANG, Tigapilarnews.com - Angkutan kota yang beroperasi di wilayah Kota Malang kini dilengkapi dengan "perpustakaan" mini yang menyediakan sejumlah buku bacaan, sehingga penumpang bisa membaca selama dalam perjalanan sampai tujuan.

Perpustakaan mini di angkutan kota (angkot) itu disediakan oleh komunitas anak muda dari berbagai kampus di Kota Malang, Jawa Timur, yang peduli terhadap literasi masyarakat, yakni Komunitas Mahasiswa Penggerak (Mager).

"Perpustakaan mini yang juga kami sebut Angkot Baca ini sudah mulai kami realisasikan pada akhir Februari 2017. Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian literasi kerakyatan bahwa membaca adalah hak seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali," kata mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang menjadi relawan Komunitas Mager, Miftah di Malang, Senin (17/4/2017). 

Ia mengemukakan saat ini sudah ada lima trayek Angkot Baca yang direalisasikan, yakni satu angkot jurusan Terminal Arjosari - Dinoyo - Landungsari (ADL), satu jurusan Terminal Landungsari - Dinoyo - Gadang - Terminal Hamid Rusdi (LDG), dan tiga jurusan Terminal Hamid Rusdi - Gadang - Terminal Landungsari (GL).

Mager, lanjutnya, menargetkan bakal merealisasikan 10 Angkot Baca hingga Mei mendatang. "Buku yang ada di setiap angkot kurang lebih 15 buku bacaan ringan untuk seluruh tingkatan usia, khususnya untuk kalangan siswa, mulai jenjang SD sampai SMA, dan masyarakat umum," urainya.

Miftah menerangkan 15 buku bacaan yang diletakkan pada rak dari bahan akrilik ini diharapkan dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat Kota Malang. Komunitas Mager akan terus meluncurkan lebih banyak Angkot Baca di Kota Malang yang akan mendukung bahan bacaan berkualitas bagi masyarakat serta meningkatkan minat baca masyarakat Kota Malang.

Ia berharap melalui jargon "realizing agent of change" yang diusung Mager, ke depan komunitas ini terus melakukan perubahan-perubahan nyata untuk mengatasi permasalahan yang ada di kalangan masyarakat.

"Aksi inipun mendapat respons positif dari pengendara moda transpotasi dalam kota ini karena kehadiran Angkot Baca ini sangat bermanfaat. Buku-buku bacaan yang ada di dalam angkot bisa memberikan kegiatan yang lebih positif kepada penumpang," urainya.

Miftah mengatakan berdasarkan rilis data dari United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada 2012, indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya di kisaran angka 0,001 persen saja. Artinya, dari 1.000 penduduk Indonesia hanya 1 orang yang memiliki minat baca.

"Fakta ini menggugah kami menggagas gerakan kreatif untuk menumbuhkan minat baca masyarakat lewat Angkot Baca ini," terangnya. 

 

Sumber: antara


0 Komentar