Senin, 17 April 2017 22:17 WIB

BPPT Ungkap Inovasi di Bidang Pangan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ilustrasi petani panen jagung. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memiliki inovasi dibidang pangan untuk membantu meningkatkan pendapatan petani serta siap dikerjasamakan dengan pemerintah daerah sebagai upaya mewujudkan swasembada pertanian.

"Kami memiliki teknologi pertanian yang membuat produksi lebih maksimal, dengan biaya jauh lebih ekonomis," kata Deputi BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi, Gatot Dwianto, di Puspiptek Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin.

Dia mencontohkan BPPT memiliki benih jagung yang sudah dapat dipanen dalam waktu 85 hari saja, sedangkan benih jagung umumnya yang ada di Indonesia rata-rata baru dapat dipanen setelah 100 hari. Tentunya hal ini menguntungkan petani karena dalam setahun bisa empat kali panen, sedangkan benih jagung biasa hanya tiga kali.

Tidak itu saja kami juga memberikan solusi pupuk satu kali pemakaian untuk sekali panen sehingga mengurangi biaya produksi bagi petani, kedepan dengan teknologi ini dapat mengatasi kelangkaan pupuk, kata Gatot.

Produksi pupuk teknologi BPPT ini sudah diproduksi dalam skala terbatas dengan Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan, namun ke depannya juga akan dikerjasamakan dengan PT Pupuk Kaltim untuk memenuhi kebutuhan pupuk secara nasional.

Disamping itu, jelas Gatot, BPPT memiliki teknologi penyimpanan dan penangkaran benih kentang, kalau dengan metoda biasanya hanya bisa bertahan 1 bulan, maka dengan teknologi terkini yang telah dikembangkan benih kentang itu dapat disimpan selama 4 bulan.

BPPT juga memiliki benih ikan nila yang dapat diternakkan di air asin sehingga dapat dimanfaatkan di daerah tambak, salah satu daerah yang sudah berhasil mengembangkan adalah Pemkab Bantaeng.

BPPT juga memberikan solusi biopestisida yang lebih efektif untuk memberantas hama dan penyakit namun lebih aman bagi manusia, teknologi ini siap untuk diperkenalkan kepada petani, jelas Gatot.

Gatot mengatakan, berbagai solusi teknologi BPPT ini seharusnya dapat dimanfaatkan Pemerintah Daerah untuk kepentingan masyarakat. Untuk itulah pihaknya kemudian mengembangkan program Tecnopark dengan tujuan teknologi yang ada di BPPT ini dapat dimanfaatkan bagi masyarakat.

Terdapat sembilan Tecnopark yang sudah dikembangkan serta dikerjasamakan dengan pemerintah darah meliputi Kabupaten Bantaeng, Kota Cimahi, Kabupaten Pelalawan, Kota Pekalongan, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Penajam, Kabupaten Lampung Utara, dan Kabupaten Nganjuk.(exe/ist)


0 Komentar