Kamis, 20 April 2017 08:14 WIB

Presiden Suriah Dinilai Simpan Tiga Ton Senjata Kimia

Editor : Yusuf Ibrahim
Korban serangan senjata kimia di Suriah. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Para pejabat pertahanan Israel mengatakan bahwa Presiden Suriah, Bashar al-Assad masih memiliki hingga tiga ton senjata kimia.

Tuduhan itu berdasarkan data intelijen Israel. Data diungkap setelah sekitar 90 orang tewas di Khan Sheikhoun, Idlib, 4 April lalu, yang diduga akibat serangan senjata kimia.

Negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat (AS), menuduh pelaku serangan adalah pasukan Assad. Tapi, pihak Damaskus menyangkal.

Tuduhan itu membuat AS menembakkan 59 rudal jelajah Tomahawk ke pangkalan udara Shayrat, Homs, Suriah yang diyakini sebagai asal serangan senjata kimia.

Seorang pejabat senior militer Israel mengatakan intelijen Israel telah memperkirakan bahwa Assad masih memiliki antara satu hingga tiga ton senjata kimia.

Penilaian tersebut dikonfirmasi oleh dua pejabat pertahanan lainnya, sebagaimana dilansir AP, Kamis (20/4/2017). Semua pejabat Israel berbicara dengan syarat anonim di bawah peraturan briefing militer.

Assad sendiri sudah setuju pada tahun 2013 lalu untuk melenyapkan semua senjata kimia di bawah pengawasan PBB. Tapi, pasukannya telah berulang kali dituduh menggunakan senjata terlarang sejak saat itu.

Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), sebuah badan pengawas internasional, sedang menyelidiki insiden di Khan Sheikhoun. Hasilnya kemungkinan akan dirilis dua minggu lagi.

Sebelum sepakat soal pelucutan senjata kimia tahun 2013, rezim Assad pernah mengakui bahwa militernya memiliki sekitar 1.300 ton senjata kimia, termasuk sarin, agen saraf VX dan gas mustard.

Total senjata terlarang itu telah dibongkar dan dimusnahkan pada tahun 2014 di bawah pengawasan internasional.

Tapi, awal pekan ini, kepala riset senjata kimia Assad yang telah membelot mengatakan kepada The Telegraph bahwa Suriah semula memiliki setidaknya 2.000 ton senjata kimia sebelum perang sipil pecah. Sedangkan yang diumumkan atau diakui hanya 1.300 ton.

Pembelot Suriah bernama Zaher al-Sakat tersebut mengatakan bahwa pemerintah Suriah masih memiliki ratusan ton senjata kimia.(exe/ist)


0 Komentar