Senin, 24 April 2017 14:17 WIB

Anies-Sandi Menang, Habib Novel: Kita Lewati Ujian Kriminalisasi dan Makarisasi

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habib Novel Chaidir Bamukmin menyatakan kekalahan Ahok-Djarot di hasil hitungan cepat (Quick Count) menunjukan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut dua itu sudah kalah sejak putaran pertama. 

Hal itu diyakininya, karena suara mereka (Ahok-Djarot) stagnan atau berada dikisaran 42 persen yang mana pada putaran pertama lalu, gabungan suara pasangan nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni dan paslon nomor tiga Anies-Sandi, tidak berbeda jauh dengan apa yang terjadi di putaran kedua.

"Kita melihat di putaran pertama dan kedua itu sama, yang pertama terpecah dua suara, nomor satu dan nomor tiga, 58 (persen) sama. Putaran kedua ini sama, suara pertama dan ketiga tidak berubah," kata Habib Novel saat dikonfirmasi, Senin (24/4/2017).

Ia menilai masyarakat Jakarta sudah menantikan adanya pemimpin baru, bahkan pihaknya (ACTA) telah merayakan pada putaran pertama lalu, saat mengetahui gabungan suara Agus-Sylvi dan Anies-Sandi melampaui Ahok-Djarot.

"Karena waktu putaran pertama ACTA sudah merayakan kemenangan, cuma terpisah dari dua suara kemarin, menyempurnakan dua suara itu digabung, tidak berubah," jelasnya.

Tokoh Front Pembela Islam (FPI) ini juga mengungkapkan, kemenangan Anies-Sandi di putaran kedua membuktikan, mereka telah menang atas segala ujian yang mencoba menghalangi calon yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS itu, untuk menjadi pemimpin di Ibukota.

"Dengan segala macam gangguan dan ujiannya, ada partai yang berbelot, kemudian ujian intimidasi, kriminalisasi, makarisasi, kita semua bisa lewatkan itu semua," tandasnya.

Diwartakan sebelumnya, Pilkada DKI putaran kedua yang digelar Rabu (19/4/2017), berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei, pasangan Anies-Sandi unggul atas Ahok-Djarot. Selisih suara mereka cukup jauh, yakni sekitar 16 persen. 

Polmark Indonesia dalam quick countnya menunjukan, pasangan Anies-Sandi memperoleh 57,57 persen, sementara pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 42,43 persen suara pemilih. Sementara itu Charta Politika, 57,87 persen suara untuk Anies-Sandi, selebihnya, 42,13 persen untuk Ahok-Djarot.

Sementara itu, pada Pilkada DKI putaran pertama Februari lalu, Agus-Sylvi meraih 17,07 persen suara, pasangan Ahok-Djarot memperoleh suara 42,99 persen, dan pasangan nomor urut tiga Anies-Sandi meraih 39,95 persen. 


0 Komentar