Selasa, 25 April 2017 12:01 WIB

Jika Kurang Berprestasi, Menkumham Siap Direshuffle Presiden

Reporter : Muhammad Syahputra Editor : Rajaman
Yasona Laoly (dok/putra)

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly mengaku siap apabila dirinya masuk dalam reshuffle kabinet seperti disampaikannya beberapa waktu lalu.

"Saya pikir siapa pun Menteri harus siap apabila reshuffle, termasuk saya," ujar Yasonna di gedung DPR, Selasa (25/4/2017).

Menurutnya, reshuffle adalah hak preogratif dari Presiden secara konstitusional untuk melakukan evaluasi kinerja menteri dinilai kurang berprestasi.

"Evaluasi itu harus jalan, kalau tidak berjalan orang akan berada di zona nyaman harus ada itu, seharusnya para menteri bekerja secara hati nuraninya dan sebaik baiknya," katanya.

Presiden Joko Widodo menyinggung soal perombakan kabinet atau reshuffle dalam Kongres Ekonomi Umat yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (22/4/2017).

Awalnya, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan 5 juta sertifikat harus dibagikan kepada masyarakat pada 2017. Target itu meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

"Tahun depan (2018) saya berikan target 7 juta sertifikat harus keluar. Tahun depannya lagi, 9 juta sertifikatnya harus dikeluarkan, untuk rakyat, peta mbak kecil, petani, nelayan, tukang becak," ujar Jokowi.

"Saya bekerja memang selalu memakai target," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Soal target itu yang mungkin dinilai menteri terlalu tinggi, Jokowi tidak mempersoalkannya.

"Itu urusannya menteri. Setahu saya, target itu harus dapat diselesaikan," ucap Jokowi.

Jika sang menteri tak mampu mencapai target, pergantian atau pergeseran posisi menteri alias reshuffle adalah jawabannya.


0 Komentar