Kamis, 27 April 2017 08:40 WIB

Saudi Tegaskan Presiden Suriah Harus Lengser

Editor : Yusuf Ibrahim
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir membahas masa depan Suriah dengan mitranya dari Rusia di Moskow.

Riyadh menyatakan masih percaya bahwa tidak ada masa depan politik bagi Presiden Bashar al-Assad. Setelah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, Jubeir juga mengatakan bahwa Riyadh berkeinginan mengakhiri apa yang disebut campur tangan Iran di Timur Tengah seperti dikutip dari Al Arabiya, Kamis (27/4/2017).

Menteri Saudi memberikan penilaian positif terhadap perundingan damai Suriah yang didukung Rusia di Kazakhstan. Namun mengatakan bahwa ia merasa tidak perlu memperlebar daftar peserta dalam perundingan tersebut, yang disponsori oleh Iran, Turki dan Rusia.

Terlepas dari perbedaan yang diketahui antara Moskow dan Riyadh mengenai peran Assad, Lavrov mengatakan bahwa tidak ada perbedaan yang tidak dapat diatasi antara keduanya ketika menemukan solusi untuk Krisis Suriah. Moskow telah menolak seruan agar Assad mundur dan mengatakan masa depannya harus diputuskan dalam pemilu.

Presiden Suriah Bashar al-Assad sendiri pada awal tahun ini menyatakan masa depannya berada di tangan masyarakat Suriah. Jika masyarakat Suriah ingin tetap dia menjadi Presiden, maka dia akan mengikutinya. Namun jika tidak, maka diapun akan menurutinya.

"Ya, saya siap (mendiskusikan posisi sebagai Presiden), tapi posisi saya terkait dengan konstitusi. Jika mereka ingin membahas hal ini, mereka harus mendiskusikan konstitusi," kata Assad.(exe/ist)
 


0 Komentar