Jumat, 28 April 2017 08:54 WIB

Honor Pidato Obama Dua Kali Lipat dari Hillary Clinton

Editor : Yusuf Ibrahim
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, dilaporkan telah setuju untuk pidato di sebuah konferensi Wall Street yang diselenggarakan oleh Cantor Fitzgerald LP, September nanti.

Honor pidato Obama dihargai USD400.000 atau sekitar Rp5,3 miliar. Honor pidato Obama itu lebih besar dua kali lipat dari mantan kandidat presiden Hillary Clinton. Keputusan Obama yang menerima tawaran pidato berbayar itu sempat dikritik sejumlah pihak.

”Adakah ironi di sini, karena dia berbicara terus-menerus tentang kesenjangan pendapatan dan sekarang mendapatkan penghasilan dari orang-orang yang sama yang dia kritik? Ya itu,” kata Hank Sheinkopf, seorang konsultan politik Demokrat, salah satu pihak yang mengkritik Obama. 

”Haruskah kita mengharapkannya? Ya, seharusnya karena semua mantan presiden melakukan ini. Dia melanjutkan serangan terhadap Wall Street dan sekarang dia diberi makan oleh orang-orang yang sama yang dia sebut 'kucing gemuk'. Ini lebih munafik daripada ironis,” lanjut dia.

Obama di masa lalu memang pernah meledek Wall Street dengan sebutan “kucing gemuk”. Ledekan Obama itu sebagai kritik jauhnya kesenjangan kesejahteraan rakyat AS.

Juru bicara Obama, Eric Schultz, membela mantan presiden AS itu dari kiritik.  Schultz, mengatakan kepada Fortune, bahwa pada tahun 2008, Obama yang kala itu masih capres AS menarik lebih banyak uang ketimbang capres manapun sepanjang sejarah.”Kemudian menerapkan reformasi terberat di Wall Street sejak FDR (Franklin D. Roosevelt),” ujarnya.

Laporan Fox Business yang dikutip Kamis (27/4/2017), menyatakan bahwa Obama telah setuju untuk pidato tentang perawatan kesehatan di sebuah konferensi Wall Street yang diselenggarakan oleh Cantor Fitzgerald LP, September nanti. 

Sejumlah pihak dari perusahaan itu mengatakan Obama telah menandatangani kontrak untuk pidato. Namun, pihak perusahaan—sebuah bank investasi berukuran sedang di New York—masih menunggu untuk berkoordinasi dengan Obama sebelum membuat pengumuman resmi.(exe/ist)


0 Komentar