Jumat, 28 April 2017 12:00 WIB

Pemaparan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Sektor Energi

Reporter : Ahmad Husin Editor : RB Siregar
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) bersama Pakar Marketing, Hermawan Kertajaya.(husin)

JAKARTA, Tigapilarnews.com  - Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Manusia) Republik Indonesia mengadakan pembicaraan sektor energi dengan para pakar marketing di negeri ini dan beberpa pakar marketing dari negeri tetangga, Singapura, Malaysia atau Thailand misalnya.

Menteri ESDM Ignasius Jonan hadir sebagai pembicara utama dalam acara yang diberi judul “Realizing Inclusive Energy in Indonesia Foundation For Sutainable Economic Growth)” yang diadakan di kantor Kementerian ESDM, Jalan Thamrin Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Hadir pula  Hermawan Kertajaya (pakar marketing juga sebagai founder/pendiri majalah Marketer) sebagai pembicara pendamping.

“Perlu diingat, banyak sekali sumber daya energi di negeri ini yang dapat di eksploitasi sebagai sumber energi untuk mendukung aktivitas rakyat, seperti minyak bumi, gas, batubara, bio kimia, dan tenaga surya juga air,” kata  Menteri Jonan.

“Semua sumber energi tersebut selain kita gunakan untuk operasional dan mobilitas rakyat dalam dalam kegiatan rakyat sehari-hari, juga bisa kita gunakan untuk pembangkit tenaga listrik. Dan perlu diketahui bahwa masih ada 2.519 desa yang sampai saat ini belum di listriki (belun menikmati penerangan listrik), juga ada 10.000 an desa yang belum sepenuhnya mendapatkan pasokan listrik yang memadai, sehingga 4-5 rumah harus dilayani satu meteren listrik” Tambah pak menteri.

Padahal kita semua mengetahui bahwa listrik merupakan kebutuhan utama di negeri ini (itu sebabnya PLN merupakan satu-satunya perusahaan negara yang memiliki pelanggan sebanyak 100%)

Selama 37 menit 30 detik bapak menteri ESDM Ignasius Jonan memaparkan program kerja dan rencana pemerintah untuk sektor migas, PLN dll. Sehingga bisa diketahui dan dibaca target pemerintah Indonesia, yaitu menginginkan sektor energi menjadi primadona di negeri ini, artinya harga jualnya lebih terjangkau oleh lapisan masyarakat bawah apalagi atas.

Cobtohnya di ibdustri telekomunikasi, dulu pertama kali adanya handpone kita ketahui harga handpone setara dengan harga mobil termurah saat itu. Tetapi seiring peningkatan zaman, dengan tekhnologi semakin canggih justru harga handpone jauh lebih murah dari harga mobil. Itulah yang menjadi target dan cita-cita pemerintah di sektor energi.


0 Komentar