Kamis, 11 Mei 2017 20:50 WIB

Hemat Energi, Menhub Ajak Masyarakat Gunakan Transportasi Ramah Lingkungan

Editor : Hendrik Simorangkir
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Sektor transportasi sebagai pengguna pengguna energi bumi terbesar yaitu sekitar 46% dan terus meningkat sebesar 5,6% pertahun. Karena itu Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerapkan langkah-langkah di antaranya peningkatan peran angkutan umum, peningkatan kinerja lalu lintas dan peningkatan kualitas lingkungan.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, mayoritas pengguna 46% energi dari sektor transportasi didominasi oleh transportasi darat. "Oleh karenanya kita akan konsentrasi bagaimana kita meningkatkan atau mengurangi ketergantungan kita pada energi yang kurang ramah lingkungan. Oleh karena itu saya menghimbau masyarakat agar menggunakan sarana transportasi yang ramah lingkungan," ujar Budi, Kamis (11/5/2017).

Budi menjelaskan, langkah yang dilakukan Kemenhub yakni menggunakan transportasi ramah lingkungan dengan menerapkan program-program unggulan pada transportasi perkotaan seperti Bus Rapid Transit (BRT), pembangunan fasilitas integrasi angkutan umum, pembangunan dan pengembangan sistem Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) terkoordinasi, pengembangan kawasan tertib lalu lintas dan angkutan.

Lalu pembangunan dan pengembangan fasilitas pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor (pesepeda), pembangunan angkutan pemadu moda dan pengembangan angkutan perkotaan perintis, pelajar, atau mahasiswa. Dia menambahkan pertama yang dilakukan yakni harus berinisiasi menggunakan transportasi yang ramah lingkungan yaitu transportasi massal. 

“Secara sederhana Jakarta menjadi contoh, kita membuat BRT, MRT dan LRT. Proyek LRT, MRT, BRT itu bukan proyek gagah-gagahan tetapi itu suatu proyek yang tidak hanya menyelesaikan masalah-masalah kemacetan, tetapi itu juga menyelesaikan masalah lingkungan. Dimana kita tidak tergantung dengan kendaraan seperti motor, mobil-mobil kecil yang justru mengkonsumsi energi yang tidak ramah lingkungan,” pungkasnya. (ist)


0 Komentar