Kamis, 25 Mei 2017 16:03 WIB

Djarot: Ledakan Bom di Kampung Melayu Tak Ada Kaitan dengan Pawai Obor

Editor : Hendrik Simorangkir
Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat melayat almarhum Bripda Imam Gilang Adinata (24) di Gang Kelingkit, RT 05/RW 01, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017). (ist).

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai ledakan bom di kawasan Terminal Bus Kampung Melayu tidak ada kaitannya dengan kegiatan pawai obor yang dilakukan warga setempat, Rabu (24/5/2017) malam.

"Saya rasa, peristiwa ledakan bom itu tidak ada kaitannya dengan acara pawai obor yang sedang berlangsung di daerah Kampung Melayu tadi malam," kata Djarot saat melayat salah satu korban ledakan bom Bripda Imam Gilang Adinata (24) di Gang Kelingkit, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017).

Menurut mantan Walikota Blitar ini, kegiatan pawai obor memang selalu dilakukan warga dalam menyambut bulan suci Ramadan sebagai tanda penerang bagi seluruh hati umat manusia.

"Pawai obor itu kan maksudnya supaya hati kita terang dan kuat dalam menjalankan ibadah Ramadan. Jadi, boleh-boleh saja dilakukan asalkan tertib. Tapi mungkin akan lebih baik jika dilakukan di masjid atau musala," ujarnya.

Sementara itu, ia mengimbau seluruh unsur masyarakat, kepolisian dan TNI agar selalu bersama-sama meningkatkan kewaspadaan di wilayah DKI Jakarta.

"Kewaspadaan dini tetap harus ditingkatkan oleh seluruh unsur, baik masyarakat, kepolisian maupun TNI. Pengamanan berupa kamera pengawas atau Closed Circuit Television (CCTV) di tempat-tempat keramaian juga terus kami tambah," jelasnya.

Diketahui, Rabu (24/5/2017) pukul 21.00 WIB, di toilet umum samping Halte Busway Transjakarta Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta Timur terjadi ledakan bom yang diduga bom bunuh diri. Ledakan terjadi dua kali dengan selisih waktu sekitar 10 menit, yaitu pada pukul 21.00 WIB dan pukul 21.10 WIB.

Peristiwa tersebut mengakibatkan lima orang meninggal (satu orang diduga sebagai pelaku, satu warga sekitar, dan tiga orang anggota Polri) dan 15 orang korban luka-luka. Saat ini, korban luka-luka telah dirawat di empat rumah sakit, yakni RS Premier Jatinegara, RS Bhayangkara, RS Budhi Asih dan RS Hermina.

 

Sumber: antara


0 Komentar