Kamis, 25 Mei 2017 22:44 WIB

Inggris Kecam AS

Editor : Yusuf Ibrahim
Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd, mengecam pejabat Amerika Serikat (AS) karena mempertaruhkan integritas operasional penyelidikan yang sedang berlangsung atas serangan teror Manchester.

Pejabat AS diketahui telah membocorkan rincian rahasia ke media AS sebelum dikonfirmasi oleh polisi Inggris. Sebelumnya sejumlah informasi penting terkait identitas pelaku penyerangan telah diberitakan oleh kantor berita AS.

Hal ini berpotensi mengorbankan penyelidikan yang sedang berlangsung. Kantor berita AS mengkonfirmasi bahwa informasi tentang bomber Manchester, Salman Abedi, didapatkan dari pejabat AS.

Menanggapi hal itu, Rudd mengatakan merasa terganggu dengan kebocoran tersebut.

"Polisi Inggris telah sangat jelas bahwa mereka ingin mengendalikan arus informasi untuk melindungi integritas operasional, unsur kejutan, jadi ini menjengkelkan jika dilepaskan dari sumber lain dan saya sangat jelas dengan teman-teman kita itu seharusnya tidak terjadi lagi," kata Rudd seperti dikutip dari Bussiness Insider, Rabu (24/05/2017).

Ketika ditanya apakah kebocoran tersebut telah "mengorbankan" penyelidikan tersebut, dia menjawab: "Saya tidak akan melangkah sejauh itu. Saya dapat mengatakan bahwa mereka sangat jelas mengenai situasi ini dan hal itu seharusnya tidak terjadi lagi."

Belum diketahui dari mana asal kebocoran itu muncul. Namun, pemerintah AS mendapat kecaman dalam beberapa pekan terakhir karena dugaan kebocoran intelijen.

Juru bicara Perdana Menteri diminta dalam sebuah konferensi pers apakah Downing Street khawatir bahwa informasi yang disampaikan ke AS tampaknya telah dibocorkan tanpa persetujuan mereka.

Wartawan menanyakan apakah perdana menteri yakin dia bisa percaya bahwa informasi sensitif semacam itu dapat disampaikan ke Gedung Putih di masa depan.

Juru bicara tersebut menjawab bahwa mereka "tidak mau berkomentar mengenai kebocoran."

Perdana Menteri berbicara kepada Trump di telepon setelah terjadinya serangan tersebut. "Dia menerima telepon dari Trump sesaat setelah pertemuan Cobra," juru bicara tersebut mengkonfirmasi.(exe/ist)
 


0 Komentar