Senin, 05 Juni 2017 12:27 WIB

Alasan Djarot Ogah Temui Tim Sinkronisasi Anies-Sandi

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat di Balaikota DKI Jakarta, Senin (22/5/2017). Foto: Evi Ariska.

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai program gubernur dan wakil gubernur terpilih, Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak bisa masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2017. 

Mantan Walikota Blitar ini menyarankan sebaiknya program yang diusung tim sinkronisasi Anies-Sandi lebih baik masuk di dalam APBD 2018.

"Kalau untuk (APBD) 2018 silakan ya. Tetapi, jangan kemudian memotong dan mengganggu proses yang sudah berjalan. Karena prosesnya sudah 3/4 selesai," ujar Djarot di Balaikota DKI, Senin (5/6/2017).

Tim sinkronisasi Anies-Sandi sendiri sudah beberapa kali menyesuaikan program dengan Pemprov DKI yang merupakan realisasi visi misi saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. 

Meski demikian, Djarot merasa tidak perlu bertemu dengan tim sinkronisasi. Ia lebih memilih berdiskusi langsung dengan pasangan calon terpilih nomor tiga itu.

Nantinya mereka juga membahas anggaran bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Pada tahapan tersebut, program Anies-Sandi diperkirakan akan menemukan hambatan. Program yang diusulkan tim sinkronisasi terancam tak bisa masuk dalam APBDP 2017.

"Dalam pembahasan di DPRD, otomatis mereka enggak boleh masuk. Karena yang membahas adalah komisi, fraksi, dan kami. Jadi tim anggaran eksekutif dan tim anggaran legislatif, mereka enggak bisa masuk. Tim sinkronisasi bukan bagian dari birokrasi," pungkasnya.


0 Komentar