Jumat, 09 Juni 2017 18:57 WIB

Indonesia Habiskan Biaya Tertinggi untuk Masalah Obesitas di Asia Tenggara

Reporter : RB Siregar Editor : RB Siregar
Ilustrasi obesitas.(ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Indonesia menghabiskan biaya obesitas tertinggi di Asia Tenggara yaitu sebesar  2-4 miliar dolar Amerika Serikat pada 2016, berdasarkan laporan yang dirilis ARoFIIN, Jumat (9/6/2017).

Asia Roundtable on Food Innovation for Improved Nutrition (ARoFIIN) merupakan kemitraan publik-swasta yang didirikan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan obesitas, malnutrisi dan penyakit tidak menular (NCDs).

Berdasarkan laporan yang disusun  ARoFIIN dan diterbitkan  The Economist Intelligence Unit (EIU), laporan tersebut merupakan laporan pertama guna melakukan analisis lebih rinci mengenai dampak ekonomi dari masalah obesitas di ASEAN. 

Dengan judul "Menangani obesitas di ASEAN - Secara umum, dampak, dan panduan dalam intervensi", laporan tersebut mengharapkan adanya upaya bersama dari otoritas kesehatan untuk mengatasi masalah obesitas sehingga dapat menghindari kesulitan pada sistem layanan kesehatan.

Dampak dan Biaya Ekonomi dari Obesitas Meskipun Indonesia menempati posisi keempat tertinggi dalam masalah obesitas dan kelebihan berat badan pada umumnya,  masing –masing 5.7% dan 24.5%- di antara enam negara yang diteliti dalam laporan ini, namun Indonesia
secara keseluruhan menghabiskan biaya obesitas tertinggi yaitu sebesar US$2 miliar hingga US$4 miliar pada  2016, setara dengan 8% hingga 16% dari pengeluaran perawatan kesehatan nasional. 

Angka ini diikuti  Malaysia dengan pengeluaran sebesar US$1 miliar sampai US$2 miliar (setara dengan 10% hingga 19% dari pengeluaran perawatan kesehatan nasional), selanjutnya Singapura dengan pengeluaran sebesar US$400 juta hingga US$1 miliar (setara dengan antara 3% sampai 10% dari pengeluaran kesehatan nasional). 

Biaya ini disebabkan oleh lonjakan penyakit tidak menular seperti diabetes tipe 2, kanker, penyakit kardiovaskular dan stroke, seiring dengan meningkatnya absensi dari pekerjaan yang timbul karena penyakit dan kesehatan yang buruk.


0 Komentar