Rabu, 21 Juni 2017 22:34 WIB

Masyarakat Dibebani Harga Listrik dan Kelangkaan BBM

Reporter : Bili Achmad Editor : Yusuf Ibrahim
Mantan Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika. (foto istimewa)
JAKARTA, Tigapilarnews.com - Mantan Ketua Komisi VII DPR, Kardaya Warnika, mempertanyakan alasan PLN mencabut subsidi listrik 900 VA hanya berdasarkan data yang masih dapat diperdebatkan.
 
"Yang jadi masalah ketika PLN menaikkan tarif listrik itu, salahnya yang ditarik itu dipilih. Kalau dipilih pakai data apa? Selama ini data PLN itu kurang bagus," sindir Anggota Komisi XI DPR RI itu saat dihubungi di Jakarta, Rabu (21/06/2017).
 
Belum usai masalah pencabutan subsidi listrik, lanjut dia, masyarakat juga kini dibikin bingung dengan langkanya BBM jenis premium di sejumlah SPBU.
 
"Sekarang kalau menurut saya banyak sekali beban-beban yang menjadikan daya beli turun atau menjadi beban masyarakat naik. Beban masyarakat tak hanya listrik saat ini tapi soal premium. Premium disejumlah SPBU kosong sejak ada Pertalite, padahal dispensernya ada," tandas politisi Gerindra itu.
 
Padahal, sambung dia, Pertamina dulu janjinya tidak akan mengurangi premium kalau jual Pertalite. "Kenyataannya sekarang dispenser-dispensernya dikurangi. Artinya rakyat secara sepihak dibebani dengan hal ini. Bayangkan, harga Pertalite lebih mahal dari premium dan ini akan berimbas pada masyarakat, pada daya belinya nanti. Omongan Pertamina bahwa premium tidak akan dikurangi itu sebenarnya merupakan hasil rapat kerja dengan komisi VII saat itu. Artinya hasil rapat itu nilainya seperti setengah UU, jangan dianggap sepele," ungkapnya.(exe/ist)

0 Komentar