Sabtu, 24 Juni 2017 14:25 WIB

Pengemis Ini Berpura-pura Jadi Wanita Demi Dapatkan Uang

Reporter : Evi Ariska Editor : Hendrik Simorangkir
Pengemis Ini Berpura-pura Jadi Wanita Demi Dapatkan Uang. (Foto: Evi)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan melakukan penjangkauan terhadap pengemis pria yang berpura-pura menjadi wanita berjilbab. 

"Saat kami sedang melakukan monitoring di kawasan Permata Hijau, kami lihat ia sedang beroperasi. Awalnya kami lihatnya wanita sedang mengemis, ya kami lakukan saja penjangkauan," kata Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursidin, Sabtu (24/6/2017).

Ketika dilakukan penjangkauan, Mursidin menuturkan, petugasnya kaget ternyata pengemis tersebut seorang pria. Bahkan saat ditanya pun, ia bersuara layaknya pria. 

Ia menambahkan, petugas menanyakan kenapa ia mengemis dengan pura-pura menjadi perempuan, ia pun beralasannya jika mengemis dengan wujud lelaki asli, orang-orang tidak merasa iba atau kasihan.

"Masa laki-laki yang masih kuat gitu ngemis. para pengendara juga nanti ngetawain dia. Makanya ia berinisiatif jadi wanita berjilbab saja," ujar Mursidin.

Pria yang kemudian diketahui bernama Nursholeh (25) asal Lampung ini mengaku sebelumnya berprofesi sebagai penjual minuman di Senayan. 

Namun, karena Senayan sedang direnovasi dan kondisinya juga sedang bulan puasa, jualan yang biasanya ia lakukan sepi pembeli. Sehingga Nursholeh mempunyai ide mengemis untuk menutup kebutuhannya sehari-hari.

"Dia bilang baru mengemis dua hari. Hari pertama mendapatkan penghasilan Rp 150.000 dan hari kedua baru mendapat Rp 50.000 tapi sudah keduluan kena sama petugas," ungkapnya.

Mursidin menjelaskan, sebenarnya diakui pengemis tersebut ia sudah diberi peringatan oleh teman-temannya agar tidak mengemis di lampung merah, terlebih lagi dengan berpura-pura sebagai wanita.

Sehingga kelakuannya yang berpura-pura menjadi wanita membuat Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) jalanan lainnya tertawa. Tapi dia cuek saja, kerena jika dirinya merasa malu maka ia tidak akan mendapatkan uang.

"Nursholeh yang hanya lulusan SD itu sudah berjualan minuman di Senayan lebih dari 5 tahun. Biasanya kalau habis Lebaran baru pulang kampung ke Lampung. Namun sekarang dia Lebaran di panti karena kami sudah membawanya ke sana," pungkas Mursidin.


0 Komentar