Senin, 26 Juni 2017 21:46 WIB

Anak-anak Mosul Ceria Rayakan Idul Fitri Tanpa ISIS

Editor : Yusuf Ibrahim
Warga dan anak-anak di Mosul. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- Anak-anak Mosul tertawa bahagia merayakan Idul Fitri pertama setelah beberapa tahun hidup dalam “cengkeraman” kelompok ISIS.

Mereka bersama orang-orang dewasa memadati taman bermain untuk merayakan hari raya umat Islam, Minggu (25/06/2017).

Para ekstremis kelompok Islamic State atau ISIS telah disingkirkan dari sebagian besar Kota Mosul setelah serangan gabungan pasukan Amerika Serikat (AS) dan Irak, yang dimulai pada tahun lalu.

Anak-anak di kota itu leluasa bermain tanpa takut lagi dengan aturan ISIS yang ketat. Mereka sebelumnya didorong untuk berlatih menggunakan senjata oleh para militan ISIS. Buku teks sekolah mereka juga pernah diganti dengan buku ideologi militer kelompok radikal tersebut.

Namun ribuan warga sipil diperkirakan masih terjebak di kota tua di Mosul barat, yang hingga kini berada di bawah kendali ISIS.

Pasukan Irak baru berhasil merebut wilayah timur timur Mosul dari pendudukan ISIS setelah pertempuran selama sekitar 100 hari.

”Ini tidak akan menjadi Idul Fitri sebelum kami kembali ke rumah,” kata seorang pria berusia 60-an tahun yang mengungsi dari wilayah barat Kota Mosul.

Warga juga kecewa setelah penghancuran Masjid Agung al-Nuri yang berusia 850 tahun dengan menara khasnya setinggi 150 kaki (45 meter).

Menurut militer Irak dan AS, masjid dan menara diledakkan oleh para militan pada hari Rabu lalu. Namun, ISIS menuduh masjid itu hacur oleh serangan pesawat tempur AS.

Sekitar 350 militan ISIS yang sebagian besar dari mereka adalah orang-orang non-Irak, masih mempertahankan benteng mereka yang tersisa di kota tua Mosul yang padat penduduknya.

Namun, pemerintah Irak optimistis pertempuran untuk merebut seluruh kota Mosul akan segera berakhir.

”Karena kekuatan heroik, kita lebih dekat untuk mengumumkan kemenangan akhir atas geng Daesh (ISIS), saya mengucapkan selamat Idul Fitri secara tulus,” kata Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Reuters, Senin (26/06/2017).(exe/ist)


0 Komentar