Kamis, 29 Juni 2017 15:35 WIB

Rusia Sebut Kapal Induk Inggris HMS Queen Elizabeth Jadi Target Empuk

Editor : Hendrik Simorangkir
Kapal Induk Angkatan Laut Inggris, HMS Queen Elizabeth. (ist)

MOSKOW, Tigapilarnews.com - Kementerian Pertahanan Rusia menyebut kapal induk baru Angkatan Laut Inggris, HMS Queen Elizabeth sebagai target empuk di laut. Komentar ini sebagai balasan setelah Inggris menghina kapal induk Rusia, Admiral Kuznetsov, dengan sebutan kapal tua bobrok.

Kementerian Pertahanan Rusia mengibaratkan kapal induk Inggris berbobot 65.000 ton itu seperti seekor ratu lebah yang tidak mampu mempertahankan dirinya sendiri tanpa "sarang", yakni kapal-kapal perang lainnya.

Perang kata-kata militer Rusia dan Inggris ini dipicu ledekan Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon saat peluncuran kapal HMS Queen Elizabeth beberapa hari lalu.

"Ketika Anda melihat Kuznetsov tua yang bobrok itu melintasi Selat (Inggris), beberapa bulan yang lalu, saya pikir orang-orang Rusia akan melihat kapal ini dengan sedikit iri," kata Fallon.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan, pernyataan Fallon yang membanggakan diri itu menunjukkan ketidaktahuannnya secara terang-terangan tentang ilmu pengetahuan angkatan laut.

"Dengan cara yang sama seperti lebah, kapal induk Inggris hanya bisa melepaskan pesawat dari perutnya, sementara dia dikelilingi oleh kapal penyerang, kapal logistik dan kapal selam yang melindunginya," ujar Konashenkov, Kamis (29/6/2017), seperti dilansir Russia Today.

Ia menambahkan, kapal induk Rusia yang diolok-olok itu dilengkapi dengan sistem rudal anti-pesawat, rudal anti-kapal selam, dan yang terpenting dilengkapi dengan rudal jelajah granit anti-kapal.

"Tidak seperti kapal induk Admiral Kuznetsov, kapal induk HMS Queen Elizabeth hanya merupakan target empuk di laut," jelas Konashenkov.

Konashenkov menyarankan Angkatan Laut Kerajaan Inggris untuk tidak jauh-jauh dari "sanak familinya".

Kapal induk baru Inggris memiliki kelemahan, yakni dijalankan dengan perangkat lunak Windows XP yang sudah usang, yang belum didukung oleh Microsoft sejak tahun 2014. 

Sistem di kapal induk itu rentan terhadap serangan cyber, seperti yang dialami sistem komputer Dinas Kesehatan Nasional (NHS) Inggris beberapa waktu lalu karena menggunakan perangkat lunak yang sama. (ist)


0 Komentar