Minggu, 02 Juli 2017 11:39 WIB

Mulai 17 Juli KA Krakatau Berubah Jadi KA Singasari, Ini Rutenya

Editor : Hendrik Simorangkir
KA Krakatau Merak-Blitar. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI menetapkan kebijakan perubahan nama dan rute KA Krakatau relasi Merak-Blitar menjadi KA Singasari relasi Pasar Senen-Blitar per 17 Juli 2017. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengefisienkan rute dan okupansi penumpang KA di jalur tersebut.

Vice President Public Relations PT KAI, Agus Komaruddin mengatakan, salah satu faktor berubahnya nama dan relasi KA Krakatau menjadi KA Singasari adalah okupansi KA Krakatau untuk rute Merak-Rangkas Bitung-Tanah Abang maupun sebaliknya rata-rata di bawah 30 persen.

"Karena masyarakat di wilayah tersebut yang biasa menggunakan KA Krakatau menuju Jakarta bisa menggunakan KA lokal dari Merak menuju Rangkasbitung sebanyak 6 KA (12 perjalanan), dan dilanjutkan dengan KRL menuju Tanah Abang sebanyak 18 KA (36 perjalanan)," ujar Agus, Minggu (2/7/2017).

Meskipun terjadi perubahan pada nama kereta api dan rutenya, Agus memastikan, fasilitas kereta maupun nomor KA tersebut tetap sama, yakni 155 (Blitar-Pasar Senen) dan 156 (Pasar Senen-Blitar).

"Masyarakat di wilayah Banten Lebih ekonomis menuju Jakarta dan sebaliknya menggunakan KA Lokal plus KRL. Tarifnya lebih murah dibanding jika menggunakan KA Krakatau. Tarif KA Lokal dari Merak ke Rangkasbitung Rp 3.000 dan tarif KRL dari Rangkasbitung ke Tanah Abang hanya kurang lebih Rp 8.000. Kalau KA Krakatau tarifnya Rp 50.000," jelasnya.

Untuk jadwal keberangkatan, KA Singasari berangkat dari Stasiun Pasar Senen pukul 12.25 WIB dan tiba di Stasiun Blitar pukul 03.20 WIB, sebaliknya dari Stasiun Blitar pukul 06.40 WIB dan tiba di stasiun akhir Pasar Senen pukul 22.33 WIB. Tiket KA Singasari bisa dipesan dari seluruh chanel resmi KAI.

KAI mengimbau kepada seluruh calon pengguna KA untuk melakukan pemesanan atau pembelian tiket KA di chanel resmi KAI dan menghindari transaksi dengan perorangan yang mengatasnamakan petugas KAI. Sebab, akhir-akhir ini telah ditemukan oknum calo yang mengatasnamakan instansi tertentu serta penemuan beragam tiket palsu. (ist)


0 Komentar