Senin, 17 Juli 2017 17:48 WIB

Hujan Melulu, Petani Cabai Gagal Panen

Editor : Hermawan
ilustrasi.

PENAJAM, Tigapilarnews.com - Para petani cabai Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, gagal panen akibat curah hujan tinggi yang membusukkan sebagian tanaman mereka.

Ridwan, petani cabai Kabupaten Penajam Paser Utara mengungkapkan curah hujan tinggi membuat tanaman cabai milik petani terendam air.

Ridwan mengatakan perawatan tanaman cabai saat musim penghujan membutuhkan biaya tinggi karena harus terus diberi obat antihama. Selain itu, jika terendam air cabai akan membusuk.

"Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, kami sangat kesulitan untuk menjaga tanaman cabai dari serangan hama," ungkap Ridwan, Senin (17/7/2017).

Ia mengaku pada masa tanam saat ini, petani cabai mengalami tiga kali kegagalan panen karena serangan hama yang membuat sejumlah buah cabai siap panen mengalami kebusukan.

Dengan kegagalan panen petani cabai tersebut, membuat harga cabai di pasar tradisional Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengalami kenaikan.

"Kondisi cuaca buruk membuat serangan hama semakin parah sehingga terjadi gagal panen, jadi kami jual cabai ke pedagang di pasar tradisional dengan harga antara Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per kilogram," jelas Ridwan.

"Gagal panen tanaman cabai juga berdampak pada harga cabai di pasaran," tambah Rio, pedagang sayur mayur di Pasar Penajam ketika ditemui terpisah.

Ia menyatakan gagal penen yang dialami petani cabai di tengah kondisi lesunya perekonomian saat ini juga membuat pedagang cabai ikut merugi.

Selain mengeluhkan saat musim penghujan tanaman cabai terendam air sehingga gagal panen, para petani cabai Kabupaten Penajam Paser Utara juga mengeluhkan saat musim kemarau petani kesulitan air.

Para petani cabai juga meminta Pemeintah Kabupaten Penajam Paser Utara membangun saluran irigasi atau saluran pembuangan yang sangat diperlukan, apalagi saat musim hujan risiko gagal panen cukup tinggi.

 

 

sumber: antara

 


0 Komentar