Kamis, 20 Juli 2017 11:30 WIB

Babak Akhir RUU Pemilu, Ini Strategi Golkar

Editor : Rajaman
Robert Joppy Kardinal (dok/bili)

JAKARTA,Tigapilarnews.com - Ketua Fraksi Golkar di DPR, Robert Joppy Kardinal menegaskan fraksinya konsisten mendukung pemerintah jelang rapat paripurna pengambilan keputusan RUU Pemilu.

Termasuk jika nantinya terpaksa diambil voting atas lima isu krusial melalui sistem paket.

"Kita akan pilih Paket a, kemarin sudah rapat dengan fraksi sebenernya kita pengennya musyawarah mufakat kalo akhirnya enggak bisa pasti kita voting," singkat Robert di gedung DPR, Kamis (20/7/2017).

Ia menegaskan, pilihan fraksinya tegas dan tidak terpengaruh kasus yang menjerat ketua umum partai Golkar, Setya Novanto atas kasus dugaan korupsi megaproyek e-KTP.

Adapun lima paket terkait isu krusial yang akan diputuskan di sidang paripurna, adalah

1. Paket A

- Ambang batas presiden: 20/25 persen


- Ambang batas parlemen: 4 persen

- Sistem pemilu: terbuka

- Besaran kursi: 3-10

- Konversi suara: saint lague murni

2. Paket B

- Ambang batas presiden: 0 persen

- Ambang batas parlemen: 4 persen

- Sistem pemilu: terbuka

- Besaran kursi: 3-10

- Konversi suara: kuota hare

3. Paket C

- Ambang batas presiden: 10/15 persen

- Ambang batas parlemen: 4 persen

- Sistem pemilu: terbuka

- Besaran kursi: 3-10

- Konversi suara: kuota hare

4. Paket D

- Ambang batas presiden: 10/15 persen

- Ambang batas parlemen: 5 persen

- Sistem pemilu: terbuka

- Besaran kursi: 3-8

- Konversi suara: saint lague murni

5. Paket E

- Ambang batas presiden: 20/25 persen

- Ambang batas parlemen: 3,5 persen

- Sistem pemilu: terbuka

- Besaran kursi: 3-10

- Konversi suara: kuota hare‎


0 Komentar