Senin, 31 Juli 2017 13:18 WIB

Kampung Bekelir, Daya Tarik Baru di Kota Tangerang

Editor : Hendrik Simorangkir
Kampung Bekelir, Daya Tarik Baru di Kota Tangerang

TANGERANG, Tigapilarnews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang untuk menyejahterakan masyarakat melalui konsep Kota Layak Dikunjungi mulai menampakan hasil. Salah satunya dengan mengembangkan konsep Kampung Wisata, mulai dari Kampung Anak di Larangan Utara, Kampung Warna-Warni di Kelurahan Tanah Tinggi, dan yang masih hangat "Kampung Bekelir" yang berada di RW 01 Kelurahan Babakan Kota Tangerang.

Kampung Bekelir mengusung konsep Heterogenitas Masyarakat Tangerang yang diwujudkan dalam harmonisasi warna yang menghiasi tembok rumah warga yang berada di persis di pinggir Kali Cisadane, yang menjadi sumber penghidupan masyarakat Kota Tangerang. 

Konsep Kampung Bekelir diinisiasi oleh berbagai lapisan masyarakat Kota Tangerang mulai dari seniman, budayawan dan juga wartawan, ulama bahkan LSM. Secara bersama mereka ingin mengenalkan keragaman budaya yang ada di Kota Akhlakul Karimah kepada khalayak, lewat lukisan mural dan tiga dimensi.

Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah yang membuka langsung acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada seluruh lapisan masyarakat yang terlibat.

"Ini contoh ide yang dibuat menjadi kongkret, dan ini patut diapresiasi. Mudah-mudahan ini menjadi destinasi wisata baru di kota Tangerang," " kata Arief, Senin (31/7/2017).

Setelah secara rutin menggelar berbagai event lokal yang berkelas nasional seperti Festival Cisadane, Festival Budaya, Festival Kuliner, dan beberapa festival lainnya, sehingga bermunculan berbagai event yang diinisiasi oleh masyarakat secara mandiri untuk lebih menonjolkan kearifan lokal masyarakat Kota Tangerang yang beragam.

"Mudah-mudahan ini juga bisa menginspirasi kampung-kampung lain untuk bergerak. Sehingga kedepannya ada 1000 kampung wisata dengan ciri khasnya masing-masing," ujarnya.

Arief menuturkan, dirinya bertekad untuk menyejahterakan masyarakat melalui pengembangan "Kampung Wisata".

"Inisiasi ini perlu kita apresiasi, karena ini bukan suatu hal yang sederhana, kita punya cita-cita besar bagiamana memajukan meningkatkan kesejahteraan masyarakat termasuk perekonomian," ungkapnya. 

"Dan ini secara progresif terus berjalan tentu tujuan untuk menjadikan kota yang Hidup atau Live tentu masyarakat mendapatkan peningkatan terutama kesejahteraan," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Kampung Bekelir, Syukron mengatakan, konsep yang diusung dengan menonjolkan kekhasan budaya Tangerang yang tersaji melalui mural, grafiti dan lukisan yang menghiasi 300 rumah yang ada di RW 03 Babakan.

"Kami berharap pengecatan 300 rumah tersebut selesai di tanggal 16 Agustus," jelas Syukron.

Hal senada diungkapkan Communication Manager Project Kampung Bekelir, Andika Panduwinata. Ia menutukan, warga sekitar bersama para seniman dari berbagai daerah, dan sejumlah negara terlibat dalam kegiatan melukis atau membuat mural.

"Konsepnya dengan cara melukis dinding yang bertemakan kearifan lokal di Kota Tangerang," kata Andika.

Ia menjelaskan, para seniman bukan hanya melukis, juga memperkenalkan kearifan lokal yang merupakan bagian dari budaya. Adapun dinding rumah warga sebagai medianya.

Dalam pembuatan Kampung Berkelir ini, ada 300 rumah warga yang dijadikan media untuk melukis. Para seniman gambar dari Bandung, Yogyakarta, Cilacap, Semarang. Bahkan adapula seniman dari mancanegara, salah satunya dari Filipina. 

"Mereka membuat lukisan tiga dimensi tentang ikon Kota Tangerang, seperti Lenggang Cisadane, Gambang Kromong, Cokek, Laksa, Masjid Al Azhom dan masih banyak lagi yang lainnya," pungkasnya.


0 Komentar