Kamis, 03 Agustus 2017 00:51 WIB

Fokus Dua Hal, La Nyalla Tekad Perluas Ladang Amalan

Editor : Yusuf Ibrahim
Ketua Kadin Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti. (foto istimewa)

JAKARTA, Tigapilarnews.com- La Nyalla Mahmud Mattalitti atau yang biasa disapa La Nyalla, adalah tokoh masyarakat Jawa Timur. Selain  sebagai pengusaha, La Nyalla juga dikenal sebagai organisatoris.

Sosok 58 tahun ini tercatat sebagai pimpinan organisasi para pengusaha Jawa Timur, yakni sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur. La Nyalla juga tercatat sebagai pimpinan organisasi masyarakat kepemudaan, yakni Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jatim.

La Nyalla juga pernah dipercaya sebagai Ketua Badan Tim Nasional Sepakbola Indonesia di PSSI, sejak tahun 2013 hingga 2015. Ketika itu, La Nyalla berhasil mempersembahkan Trophy juara Asean untuk Tim Nasional U-19, yang dimotori Evan Dimas dkk. La Nyalla juga berhasil membawa pulang Medali Perak Asean Games dari Myanmar melalui tim yang dibesut pelatih Rahmad Darmawan.

Alumni Universitas Brawijaya Malang ini juga pernah dipercaya sebagai Ketua Umum PSSI Pusat, masa bakti 2015-2016. Setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sejak 2013 hingga 2015. Di era La Nyalla di PSSI, untuk pertama kalinya, sejak PSSI berdiri, PSSI mendapat bantuan FIFA Goal Project dan lulus FIFA Performance Program.

Pria yang sejak kecil hidup di Surabaya ini memang dikenal sangat tegas dan memegang prinsip. La Nyalla selalu yakin dan optimis, bahwa apa yang diperjuangkan dengan sungguh-sungguh pasti ada jalan. Sesulit apa pun itu. Keyakinan La Nyalla itu disandarkan pada keyakinan spiritual dia pribadi.

Keyakinan spiritual La Nyalla itu tidak lepas dari perilaku keagamaan pribadi La Nyalla yang tidak banyak diketahui orang. Lelaki yang lahir 10 Mei 1959 itu, begitu menginjak usia 40 tahun, La Nyalla istiqomah menjalankan Puasa Daud dan Tahajud.

La Nyalla muda memang pernah akrab dengan dunia malam, tetapi setelah usia 40 tahun, dia memilih membina dan mengajak teman-temannya yang berkecimpung di dunia malam untuk kembali ke jalan kebaikan.

Sejak saat itu, La Nyalla membuat Yayasan La Nyalla Academia, dengan slogan yang berbunyi; Bersama Untuk Kebaikan. La Nyalla memegang teguh janji Allah di Alquran, bahwa semua orang merugi, kecuali mereka yang beriman dan berbuat kebajikan di muka bumi.

Kini, La Nyalla berikhtiar untuk berbuat kebajikan dalam skala yang lebih luas lagi melalui sarana kekuasaan dengan mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur. Bagi La Nyalla, kekuasaan hanyalah alat. Hanyalah sarana untuk memperluas ladang amalan kita sebagai manusia. Sebagai khalifah di muka bumi.

Prinsip yang tidak main-main itu diwujudkan dengan program utama La Nyalla dalam pencalonannya di Pilgub Jatim, yakni dengan mengusung tema: La Nyalla Berjamaah: Bersama untuk Jawa Timur Makmur, Barokah dan Diridloi Allah SWT.

Melalui program La Nyalla Berjamaah, La Nyalla fokus kepada dua hal penting, yakni Kemiskinan dan Keadilan Sosial. Bagi La Nyalla, dimana ada Kemiskinan, di situ pemerintah wajib hadir. Dimana ada Ketidakadilan, di situ pemerintah harus hadir.

PERKARA HUKUM

Nama La Nyalla Mahmud Mattalitti, sebagai Ketua Umum Kadin Jatim pernah dikaitkan dengan perkara hukum penyimpangan Dana Hibah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2012-2104. Bahkan La Nyalla ditetapkan sebagai tersangka, dan sempat ditahan selama 7 bulan oleh Kejaksaan pada Maret 2016 silam. La Nyalla pun di sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Namun, di dalam persidangan yang panjang itu, 24 saksi yang dihadirkan Jaksa, ternyata tidak satu pun yang menjelaskan bahwa La Nyalla terbukti terlibat langsung dan korupsi Dana Hibah yang diterima Kadin Jatim tersebut.

Hasilnya, majelis hakim pun memvonis La Nyalla dengan putusan bebas murni dan tidak terbukti melakukan tindak pidana seperti didakwakan oleh Jaksa. La Nyalla pun bebas pada tanggal 27 Desember 2016. Dan pada 18 Juli 2017 lalu, pengajuan Kasasi oleh Jaksa ditolak oleh Mahkamah Agung. Sehingga perkara Dana Hibah Kadin Jatim yang disangkutkan dengan La Nyalla sudah inkrah alias telah selesai dan memiliki kekuatan hukum tetap.

Hal itu makin memantapkan ikhtiar La Nyalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Timur yang mengusung perjuangan yang paling mendasar bagi rakyat Jawa Timur; yakni: Kemiskinan dan Keadilan Sosial.(exe/ist)