Kamis, 03 Agustus 2017 17:19 WIB

Rusia Ngamuk Setelah Trump Tandatangani RUU Sanksi

Editor : Sandi T
Perdana Menteri, Rusia Dmitry Medvedev. (ist)

JAKARTA, Tigapilarnews.com - Perdana Menteri, Rusia Dmitry Medvedev menyerang legislasi sanksi baru dari Amerika Serikat kepada negaranya yang sudah ditandatangani Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan menyebutnya sebagai pernyataan perang ekonomi terang-terangan kepada Moskow.

Medvedev menyebut AS telah menghancurkan harapan untuk membaiknya hubungan kedua negara. Dia juga menyebut Donald Trump pemimpin yang lemah sekali dalam skala yang amat menyakitkan.

Trump secara ogah-ogahan menandatangani undang-undang baru ini Rabu waktu setempat. Dia tunduk kepada tekanan di dalam negeri stetelah Gedung Putih gagal menghentikan atau menggagalkan RUU ini.

Medvedev mengingatkan bahwa langkah AS itu akan mendatangkan konsekuensi-konsekuensi. Dia berkata, "langkah itu mengakhiri harapan bagi membaiknya hubungan kami dengan pemerintahan baru AS."

"Yang kedua, langkah itu adalah pernyataan perang ekonomi terang-terangan kepada Rusia," kata Medvedev dalam laman Facebook-nya seperti dikutip AFP.

Seraya mengejek Trump sebagai presiden yang gampang naik darah, Medvedev menambahkan, "Pemerintahan Trump telah menunjukkan kelemahan totalnya dalam menjalankan kekuasaan eksekutif di hadapan Kongres dalam cara yang amat menyakitkan."

Trump menandatangani RUU itu secara tertutup dan kesetanghatiannya menandatangani RUU sanksi Rusia itu tergambar jelas dalam pernyataanya yang memuat amarah di mana dia menyebut legislasi ini cacat besar.

sumber: antara


0 Komentar